KONTAN.CO.ID – JAKARTA.
Pasar kripto kembali menguat dengan Bitcoin (BTC) yang kembali menunjukkan tren bullish. Berdasarkan data CoinGecko, Bitcoin naik sebesar 5% dalam 24 jam terakhir dan 5,26% dalam sepekan, dan sempat menyentuh harga US$7 1.000 atau sekitar Rp 1,12 miliar (kurs Rp 15.752 per dolar AS). Mengutip Coinmarketcap, Selasa (29/10) pukul 16.00 WIB, Bitcoin berada di level US$ 71.100.
Aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar itu menguat sekitar 4,20% dalam 24 jam terakhir dan naik sekitar 6,29% dalam periode 7 hari terakhir. Kenaikan harga Bitcoin mencerminkan sentimen positif dari investor terhadap kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar. Kapitalisasi pasar kripto global naik 2,8% dalam 24 jam, mencapai US$ 2,4 triliun.
Dorongan yang mempengaruhi tren kenaikan ini mencakup sejumlah faktor makroekonomi global, seperti pemangkasan suku bunga oleh bank-bank sentral utama, stimulus fiskal besar-besaran dari China, dan meningkatnya minat investasi di ETF Bitcoin berbasis AS.
Baca Juga: Bitcoin Tembus Level US$ 70,000, Berpotensi Lanjut Naik Jelang Pemilu AS Selain itu, pengaruh dari dinamika politik di Amerika Serikat (AS), terutama minat terhadap kandidat yang mendukung kripto, seperti Donald Trump maupun Kamala Harris, turut memicu sentimen positif di kalangan investor. CEO INDODAX, Oscar Darmawan, menyoroti bahwa kenaikan harga Bitcoin kali ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap aset digital semakin meningkat. "Tren bullish yang sedang dialami Bitcoin adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor eksternal. Di satu sisi, kita melihat pemangkasan suku bunga yang memberikan ruang bagi investor untuk mencari alternatif investasi yang lebih menarik. Sementara di sisi lain, stimulus fiskal dari China turut memperkuat pasar dengan memperluas likuiditas yang tersedia,” jelas Oscar dalam siaran pers, Selasa (29/10). Oscar menambahkan, minat terhadap ETF Bitcoin berbasis AS merupakan perkembangan penting yang memperkuat posisi kripto di mata investor institusional. ETF Bitcoin yang semakin diminati di Amerika Serikat mencerminkan persepsi baru bahwa kripto, khususnya Bitcoin, semakin dianggap sebagai instrumen yang berpotensi memberi nilai tambah dalam portofolio investasi, terutama di tengah volatilitas pasar dan inflasi.
Baca Juga: Investasi Kripto di Indonesia Didominasi Gen Z dan Milenial Terkait dinamika politik di Amerika Serikat, Oscar memperingatkan bahwa hasil pemilu presiden dapat berpengaruh besar pada masa depan regulasi kripto. “Pasar kripto saat ini sangat terpengaruh oleh prospek regulasi yang lebih ramah kripto, terutama jika kandidat pro-kripto berhasil memenangkan pemilu AS. Ini bisa membuka jalan bagi lingkungan regulasi yang lebih mendukung pertumbuhan kripto, sehingga menarik lebih banyak partisipasi dari investor institusional maupun ritel,” ungkapnya. Tidak hanya Bitcoin, aset kripto lain seperti Ethereum (ETH) dan Solana (SOL) juga turut mengalami kenaikan, ETH naik 5,4% dan SOL naik 4,4% dalam 24 jam terakhir. Hal ini dipandang sebagai tanda bahwa minat terhadap kripto sebagai instrumen investasi tidak terbatas pada satu aset saja, tetapi telah berkembang ke berbagai aset dengan ekosistem kuat.
Baca Juga: Elon Musk Peringatkan Darurat Finansial, AS Berada di Ambang Kebangkrutan “Kenaikan yang dialami oleh beberapa aset utama lainnya menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap prospek pasar kripto secara keseluruhan, terutama dengan adanya fundamental yang semakin solid dan dukungan institusional yang terus bertumbuh,” ujar Oscar. Ke depannya, INDODAX berkomitmen untuk terus memberikan informasi pasar yang akurat dan mendalam kepada para pengguna agar mereka dapat memahami dinamika yang mempengaruhi kripto. “Kami percaya bahwa informasi yang tepat dan edukasi yang baik sangat penting untuk mendukung para investor dalam memanfaatkan momentum positif ini, serta membuat keputusan investasi yang lebih tepat di tengah perkembangan pasar yang dinamis,” tutup Oscar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati