MOMSMONEY.ID - Harga Bitcoin tergelincir, semakin menjauh dari rekor puncak yang ditorehkan pekan lalu. Mengutip coinmarketcap.com, Selasa (24/12) pukul 09.37 WIB, Bitcoin diperdagangan seharga US$ 93.876. Kripto pemegang kapitalisasi pasar paling jumbo ini turun 0,10% dalam 24 jam terakhir. Dalam 7 hari terakhir, BTC telah tumbang hampir 12%. Bitcoin semakin menjauh dari rekor harga tertinggi sepanjang masa US$ 108.268 yang dicapai 17 Desember lalu.
Mengutip ulasan tim Riset Reku, Bitcoin mengalami tekanan jual setelah pengumuman kebijakan moneter terbaru dari Federal Reserve (The Fed). Pada pengumuman terbarunya 18 Desember 2024, The Fed memangkas suku bunga acuan sesuai ekspektasi. Namun, proyeksi pemangkasan suku bunga untuk tahun 2025 dikurangi dari empat kali menjadi hanya dua kali. Selain itu, The Fed menegaskan sikapnya untuk tidak berpartisipasi dalam rencana pemerintah dalam membentuk cadangan strategis BTC. Pernyataan ini menambah ketidakpastian dan memicu aksi ambil untung di pasar, mendorong harga BTC turun dari level tertingginya. Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Hanya Naik Tipis di Musim Liburan, Indeks Dollar Menguat Namun, sejumlah analis pasar kripto berpendapat bahwa kondisi fundamental jangka panjang BTC masih tetap kuat. Meskipun kebijakan The Fed menciptakan fluktuasi jangka pendek, narasi “emas digital” dan minat institusional yang terus berkembang dapat menjadi katalis positif di masa depan. "Bagi investor yang memperhatikan gambaran makro, ketidakpastian ini dipandang sebagai fase konsolidasi normal dalam tren naik yang masih berlangsung," tulis Tim Riset Reku, Jumat (20/12).