KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga bitcoin mengalami tekanan hingga 13% pada hari Minggu (23/5/2021). Kondisi ini terjadi setelah mata uang kripto terbesar dan paling terkenal di dunia mengalami aksi jual yang membuatnya turun hampir 50% dari level tertinggi tahun ini. Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, harga bitcoin turun menjadi US$ 32.601 pada 18.00 GMT (14.00 ET), atau kehilangan US$ 4.899,54 dari level penutupan sebelumnya. Mengingatkan saja, bitcoin sempat mencapai posisi tertinggi pada tahun ini di level US$ 64.895,22 pada 14 April. Ether, koin yang terhubung ke jaringan ethereum blockchain, juga turun 17% menjadi US$ 1.905 pada hari Minggu. Ini artinya, ether kehilangan US$ 391,31 dari level penutupan sebelumnya.
"Banyak yang melihat volatilitas bitcoin sebagai sesuatu yang tidak dapat dipertahankan," tulis Amy Wu Silverman dari RBC Capital Markets dalam catatan penelitian yang diterbitkan pada hari Sabtu. "Memang, Bitcoin membuat perubahan yang parah dan memusingkan." Baca Juga: Ini penjelasan pencipta ethereum yang menyebut bubble aset kripto bakal terjadi Posisi bitcoin berada di bawah tekanan setelah serangkaian tweet minggu lalu oleh miliarder yang juga merupakan CEO Tesla dan pendukung cryptocurrency Elon Musk, terutama keputusannya yang tidak lagi menerima bitcoin sebagai alat pembayaran di Tesla. Selain itu, pada hari Jumat, China menindak penambangan dan perdagangan cryptocurrency terbesar sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk mencegah risiko spekulatif dan keuangan.