KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin pada Senin (24/5) terus menanjak, mendekati level US$ 40.000, setelah sehari sebelumnya terempas ke posisi US$ 31.000. Mengacu data
CoinDesk, pukul 19.49 WIB, harga Bitcoin ada di posisi US$ 38.454 atau naik 11,88% dibanding posisi 24 jam sebelumnya. Reli terjadi setelah penurunan 25% sepanjang pekan lalu, kerugian mingguan kedua berturut-turut dan terbesar sejak Maret 2020, menurut data CoinDesk 20.
“Dana kripto, dana makro, pemodal ventura oportunistik mulai membeli BTC (Bitcoin), ETH (Ethereum), serta blue-chip DeFi saat harga turun," kata Amber Group di Twitter, seperti dikutip
CoinDesk. Pembelian itu menunjukkan investor besar tetap yakin dengan prospek
bullish jangka panjang dari aset kripto, setelah masalah lingkungan dan peraturan baru-baru ini.
Baca Juga: Cuitan Elon Musk terbaru antar harga Bitcoin mendaki, setelah terempas ke US$ 31.000 “Tesis jangka panjang untuk kripto tetap tidak berubah. Inflasi, desentralisasi, privasi, programabilitas, seizure-resistance, dan censorship-resistance, ini adalah pendorong sekuler," ujar investor malaikat dan pengusaha Balaji Srinivasan di Twitter, seperti dilansir
CoinDesk.
Sebelumnya, ketakutan akan tindakan keras terhadap aset kripto di China, ketakutan akan peraturan yang akan datang di Amerika Serikat, dan Tesla yang menolak pembayaran dengan Bitcoin, semuanya telah menghantam pasar. Investor baru kripto yang tertarik oleh keuntungan besar-besaran di awal tahun, sekarang dibuat bingung oleh grafik harga yang tidak terus-menerus bergerak ke atas, menurut Joe DePasquale, CEO BitBull Capital. Menggambarkan bagaimana untaian berita buruk telah mengguncang investor baru, kueri penelusuran "Haruskah saya menjual Bitcoin saya?" melonjak di Google selama seminggu terakhir, menurut CryptoSlate.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: S.S. Kurniawan