KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) meningkat pesat dalam sepekan terakhir. Apakah kenaikan harga Bitcoin masih akan berlanjut? Pada perdagangan Jumat, 8 Oktober 2021, Coinmarketcap.com mencatat harga Bitcoin pada pukul 7.40 US$ 54.090,10. Harga Bitcoin tersebut telah naik 23,28% dalam tujuh hari. Seiring kenaikan harga, nilai kapitalisasi pasar Bitcoin juga meningkat menjadi US$ 1.017,94 miliar, paling besar dibandingkan uang kripto lainnya.
Sedangkan, apabila kita merujuk pada Indodax, per 7 Oktober 2021, pukul 15.30 WIB, harga bitcoin berada di angka Rp 769 juta per BTC. Dalam 24 jam terakhir, harga bitcoin naik 5,37%. CEO Indodax, Oscar Darmawan menilai, penguatan harga Bitcoin masih akan berlangsung apabila pemberitaan mengenai bitcoin semakin positif. Selain itu, permintaan yang semakin banyak menurutnya akan menguatkan harga Bitcoin.
Baca Juga: Miliarder George Soros mengoleksi bitcoin tapi tidak banyak Oscar menambahkan, ada beberapa sentimen yang akan mempengaruhi harga Bitcoin ke depannya. Seperti keseimbangan penawaran dan permintaan. “Ini adalah hukum pasar. Ketika bitcoin semakin populer dan banyak permintaan maka harganya akan naik. Begitu juga sebaliknya,” kata Oscar kepada Kontan.co.id, Kamis (7/10). Pemberitaan di media juga menurutnya akan menjadi sentimen yang mempengaruhi. Seperti berita terakhir, mengenai Gubernur Federal Reserve Jerome Powell yang mengatakan bahwa otoritas moneter Amerika Serikat (AS) itu tidak berniat melarang kripto. “Ini menyebabkan harga bitcoin dan kripto naik,” ujar Oscar. Masih sedikitnya volume bitcoin dibandingkan dengan permintaan juga dinilai akan mempengaruhi. Saat ini Oscar mengamati, kalau persebaran bitcoin masih tidak merata. Sehingga harga Bitcoin akan sangat dipengaruhi oleh tindakan para pemegang aset kripto tersebut dalam penjualan dan pembelian.
Baca Juga: Terkenal karena kicauan Elon Musk, inilah mata uang kripto Shiba Inu Terakhir, dia menilai faktor psikologis juga menjadi sentimen bagi harga bitcoin. Oscar melihat, dengan semakin banyaknya yang mempercayai aset kripto sebagai aset yang layak dimiliki, maka membuat masyarakat dunia semakin berminat untuk membali dan akan berpengaruh harga Bitcoin akan semakin meningkat. Selain itu,
exchange-traded fund (ETF) bitcoin juga dinilai akan menjadi prospek positif bagi bitcoin. Oscar memandang, dengan bitcoin secara historis harganya selalu naik, maka ETF bitcoin juga mempunyai potensi yang sama. Hal ini ditambah dengan beberapa keunggulan yang dimiliki ETF bitcoin seperti perdagangan yang lebih sederhana akan berguna bagi kalangan investor yang tidak ingin terlalu dalam mempelajari bitcoin. “Bitcoin ETF menurut saya adalah pelengkap atau jalan alternatif untuk melakukan investasi bitcoin dan mampu mejangkau pasar yang lebih luas karena kesederhanaan pada mekanisme perdagangannya,” imbuh Oscar.
Baca Juga: Bitcoin diprediksi masih akan positif hingga akhir tahun Nantinya, investor yang lebih memilih jalan sederhana akan tertarik untuk berinvestasi pada bitcoin ETF. Dengan semakin banyak pasar yang dicakup oleh bitcoin ETF, dia juga berharap akan memberikan efek domino terhadap harga bitcoin. Prospek harga Bitcoin
Oscar masih berharap harga bitcoin dapat kembali menyentuh level tertinggi. Pemberitaan internasional saat ini positif dan semakin banyak negara serta perusahaan yang menerima aset kripto sebagai aset atau pun sebagai mata uang bisa menyokong harga. “Potensi untuk terus menguat tentu ada. Mengingat permintaan di pasar juga semakin banyak serta makin banyaknya perusahaan besar yang menerima bitcoin. Kalau kita bandingkan harga bitcoin di akhir 2020 dengan harga bitcoin sekarang trennya terus naik,” pungkas Oscar. Namun, investor juga perlu mewaspadai penurunan harga Bitcoin. Merujuk Coinmarketcap.com, harga Bitcoin pada pukul 7.52 WIB hari ini, turun 1,19% dalam 24 jam menjadi US$ 54.203,52
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto