Harga Bitcoin Turun 2,81% Tetapi Masih Bertahan di Atas US$ 60.000



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) kembali terkoreksi setelah sebelumnya sempat naik tipis. Berdasarkan CoinmarketCap, harga Bitcoin turun 2,81% ke level US$ 61.767 pada Selasa (14/5) pukul 21.30 WIB. 

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan harga BTC telah turun sejak mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada bulan Maret lalu, dan penurunan pada Selasa (14/5) menunjukkan kurangnya minat dari pembeli saat ini. 

“Kemudian, Komentar tegas dari anggota The Fed serta turunnya ekspektasi inflasi turut berkontribusi pada penurunan ini,” kata Fyqieh kepada Kontan.co.id, Selasa (14/5). 


Fyqieh mengatakan, sentimen lainnya yang membuat harga BTC turun yakni, karena pasar kripto sedang mengalami fase konsolidasi. Adapun fase konsolidasi tersebut pernah terjadi pada April hingga September 2023, di mana Bitcoin bergerak dalam kisaran harga antara US$ 25.000 dan US$ 30.000 selama enam bulan, sebelum mengalami lonjakan multi-bulan menuju level tertinggi baru.

“Kemudian, pasar kripto juga sedang memasuki periode membosankan, di mana Bitcoin menunjukkan volatilitas yang cukup rendah tapi tetap berada dalam kisaran harga tertentu, sehingga permintaan berkurang,” kata dia. 

Baca Juga: Potensi Pasar Menjanjikan, Transaksi Kripto di Indonesia Meningkat

Tak hanya itu, Fyqieh bilang bahwa aktivitas jaringan blockchain juga mengalami penurunan, dengan jumlah transaksi Bitcoin yang menurun dan Ethereum (ETH) yang mengalami inflasi. 

Dia menuturkan, sentimen lainnya datang dari data penting seperti Indeks Harga Produsen (PPI) dan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang dirilis masing-masing pada tanggal 14-15 Mei, yang mempengaruhi dinamika pasar kripto, terutama mengingat sentimen pasar yang suram saat ini.

Ditambah, komentar yang dibuat oleh pejabat Fed akan memberikan informasi lebih lanjut tentang tindakan kebijakan, yang akan mempengaruhi prospek investor kripto. 

Fyqieh menilai secara teknikal, pergerakan BTC melalui EMA 50 hari dan level resistensi US$ 64.000 dapat menandakan kemungkinan kembalinya BTC ke level resistance US$ 69.000. 

“Penembusan di atas level resistance US$ 69.000 akan mendukung pergerakan menuju level tertinggi sepanjang masa US$ 73.808,” imbuhnya. 

Sebaliknya, penembusan BTC di bawah level dukungan US$ 60.365 dapat menyebabkan penurunan di level di bawah US$ 58.000. Dengan pembacaan RSI 14 Harian 43,62, BTC bisa jatuh melewati level US$ 58.000 sebelum memasuki wilayah oversold.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati