KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset kripto terbesar di dunia, yakni bitcoin tengah berada di zona merah pada Selasa (31/1). Per pukul 11.13 WIB, harga bitcoin berada di level US$ 22.838,70 per koin, merosot 3,82% dalam sehari dan turun 1,07% dalam sepekan. Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi, harga bitcoin akan melemah pada perdagangan Selasa (31/1). Pergerakannya berada dalam kisaran U$$ 22.014,70-US$ 23.658 per koin. Ibrahim mengatakan, penurunan bitcoin didorong oleh kabar dari Core Scientific, perusahaan penambang bitcoin yang mengajukan kebangkrutan sehingga investor sempat menarik diri dari pasar. Di samping itu, pelaku pasar menunggu pertemuan bank sentral global yang diperkirakan lanjut menaikkan suku bunga di semester pertama ini.
Baca Juga: Dukung PMK 68, Tokocrypto Luncurkan Fitur Bukti Pajak Transaksi Aset Kripto Pasar mengharapkan bank sentral AS The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan hanya sebesar 25 basis points (bps) menjadi 4,75%. Kemudian, bank sentral Eropa alias European Central Bank (ECB) dipredksi menaikkan 50 bps, yang akan membuat suku bunga deposito menjadi 2,5% dan tingkat pembiayaan kembali menjadi 3,0%. Sementara itu, untuk Bank of England (BoE), pendapat terbagi menjadi dua. Ada yang memprediksi kenaikan 25 bps dan 50 bps dari suku bunga saat ini yang sebesar 3,50%. The Fed akan mengumumkan keputusan kebijakan terbarunya pada Rabu (1/2), sementara ECB dan BoE menyusul pada Kamis (2/2). Baca Juga: Tips Berinvestasi Aset Kripto Mudah dan Aman dari Ajaib Kripto