Harga Bitcoin Turun ke Level Terendah dalam Sebulan Terakhir, Ini Pemicunya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset kripto mencatatkan penurunan harga. Bahkan, penurunannya menjadi yang terendah dalam sebulan terakhir.

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menuturkan, aksi profit taking dilakukan oleh investor aset kripto setelah mencapai all time high (ATH) tahun 2023 sebesar US$ 31.800 pada 14 Juli 2023 lalu. Aksi ini memicu Bitcoin bergerak di bawah US$ 30.000 dan turun ke US$ 28.880 sekaligus menjadi harga terendah sepanjang sebulan terakhir.

Tekanan jual juga diakibatkan adanya kabar Securities Exchange Commision (SEC) yang mengisyaratkan akan mengajukan banding terkait putusan pengadilan terhadap XRP. 


“Langkah yang akan dilakukan oleh regulator AS ini memicu kekhawatiran di pasar kripto dan menyebabkan harga Bitcoin terkoreksi, breakdown dari fase konsolidasinya,” jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (25/7).

Baca Juga: Ini Tips Investasi Aset Kripto ala Tokocrypto

Panji menyarankan, agar para investor dan trader aset kripto untuk melakukan strategi Dollar Cost Averaging (DCA) pekan ini sambil mencermati keputusan suku bunga dari The Fed yang akan diputuskan pada Rabu malam (26/7). Keputusan suku bunga The Fed akan menjadi salah satu sentimen kunci yang mempengaruhi pergerakan investasi di semua kelas aset, termasuk Bitcoin.

The Fed menahan suku bunga acuan pada bulan Juni, setelah terus meningkatkan suku bunganya setiap bulan sebesar 500 basis poin (bps) sejak Maret 2022. Analisis Fedwatch CME Group pada 25 Juli, memperkirakan kemungkinan 98,9% Bank Sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps poin pada 26 Juli dan suku bunga acuan menjadi 5,25% - 5,5%, level tertinggi hampir 22 tahun terakhir.

“Jika suku bunga acuan bergerak naik sesuai ekspektasi pasar maka nilai dolar AS dapat menguat dan berpotensi menyebabkan penurunan harga Bitcoin karena sikap investor risk off terhadap aset berisiko,” terang Panji.

Harga Bitcoin per Selasa (24/7), 10.00 WIB bergerak di kisaran US$ 29.114, turun 2,68% semenjak kemarin. Mayoritas Altcoin juga bertengger di zona merah diikuti aksi profit taking dan pelaku investor yang akan wait and see terhadap hasil FOMC pekan ini.

Beberapa altcoin yang turun sepanjang 24 jam terakhir menurut data Selasa (18/7) pagi ini adalah Pepe (PEPE) turun 9,47% dan Compound (COMP) melemah 8,01%. 

Namun, dalam periode 7 hari, Chainlink (LINK) telah menguat 3,70%, bahkan sempat mencapai harga US$ 8,00 pada Jumat (21/7) pasca merilis Cross-Chain Interoperability Protocol (CCIP) pada Senin (17/7) dan pada Senin pagi LINK kembali bertengger di harga US$ 7,5.

Di sisi lain, DOGE pada Senin (25/7) sempat menguat hampir 8% pasca platform media sosial milik Elon Musk, Twitter, melakukan rebranding logo menjadi X yang merupakan bagian dari perusahaan kecerdasan buatan (AI) Musk X.AI. Selain X, pada bio Elon Musk juga menambahkan “D” memicu spekulasi tentang peran token Dogecoin.

Panji menilai, mayoritas Altcoin telah menguat sepanjang sebulan terakhir sehingga saat ini sebagian telah mengalami penurunan karena aksi profit taking dan market yang wait and see.

“Pada dasarnya, Altcoin bergerak lebih volatil dibandingkan Bitcoin, maka investor diharapkan waspada terhadap volatilitas dan risiko ketika memperdagangkan Altcoin,” kata Panji.

Dari sisi industri, laporan DappRadar yang dirilis 13 Juli 2023 lalu menunjukkan terjadi pertumbuhan investasi dalam proyek game Web3 di kuartal II 2023. Investasi proyek game mencapai US$ 973 juta, atau tumbuh 31% dibandingkan Kuartal I 2023.

Pertumbuhan investasi game diperkirakan akan terus meningkat, didorong oleh kebijakan baru Google yang memungkinkan para developer memasukkan aset digital berbasis blockchain seperti non-fungible token (NFT) ke aplikasi dan game secara resmi ke Google Play.

Baca Juga: Bappebti Dirikan Bursa Kripto, Pemain Kripto Sebut Ada Kepastian Hukum

“Sektor game berbasis blockchain seperti play to earn (P2E) memang belum sepopuler gaming konvensional, namun ke depannya berpotensi menjadi salah satu yang menarik didukung dengan perkembangan ekosistem dan peningkatan user yang selaras dengan perkembangan produknya,” paparnya.

Selain itu, Worldcoin (WLD), proyek aset kripto milik Sam Altman sekaligus pendiri OpenAI pengembang ChatGPT, telah resmi diluncurkan pada hari Senin (24/7) dengan peluncuran mainnet-nya diharapkan akan memperkuat sektor artificial intelligence (AI) dalam industri kripto.

Analisis Teknikal Bitcoin & Ethereum Minggu ini

BTC/USDT Support: US$ 28.400 Resistance: US$ 29.500

Pada Senin malam (24/7) BTC telah breakdown dari fase konsolidasinya dan turun di bawah area support US$29.500 dan bertengger di US$ 29.114 pada Selasa (25/7) pukul 08:00 WIB. Selanjutnya, jika gagal bertahan di atas US$29.000 maka BTC berpotensi lanjut turun ke area support selanjutnya di US$28.400. Indikator Stochastic bergerak turun di area centreline dan MACD histogram bar dalam momentum bearish.

ETH/USDT Support : US$1.765 Resistance : US$1.925

Pada Selasa (24/7) pagi 08:00 WIB ETH bergerak di kisaran US$ 1.850, saat ini ETH dalam jangka pendek dalam momentum bearish karena bergerak di bawah MA-20 hingga MA-100. Selanjutnya, ETH berpotensi akan menuju area support US$ 1.765 yang juga berdekatan dengan area support dinamis MA-200 . Indikator stochastic naik di atas area jenuh jual (oversold) dan MACD histogram dalam momentum bearish.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi