JAKARTA. Harga buah dan sayuran impor kian mahal. Selain karena depresiasi mata uang Rupiah terhadap Dollar, harga buah kian mahal karena stock makin menipis. Sementara hasil panen buah dan sayuran dari negara importir juga belum datang. Buah-buahan impor yang mengalami kenaikan harga antara lain jeruk, anggur dan pir. Ketiga buah tersebut rata-rata mengalami kenaikan 20% dari harga normal. Saat ini tiga negara yang mengekspor buah ke Indonesia adalah Thailand, Tiongkok dan Amerika Serikat. Buah yang datang dari Thailand ke Indonesia adalah lengkeng dan durian. Sementara buah asal Tiongkok yang mendominasi adalah buah jeruk dan buah pir. Lalu buah asal Amerika Serikat adalah buah anggur dan apel. Khafid Sirotuddin, Ketua Asosiasi Eksportir dan Importir Buah dan Sayur Segar Indonesia (Aseibssindo) mengatakan, sejak pertengahan tahun lalu sampai April ini tidak ada tanda-tanda harga buah impor bakal lebih murah. Setiap barang datang, paling tidak kenaikan harganya bisa mencapai Rp 150 per kilogram (per kg) setiap hari. Sementara importir juga kesulitan untuk mendatangkan buah impor asal Tiongkok, karena belum panen. "Akibatnya, kami membeli dengan kualitas yang tidak bagus. Karena harus memenuhi kuota impor yang diajukan pada awal tahun," kata Khafid, Rabu (22/4). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga buah impor kian mahal
JAKARTA. Harga buah dan sayuran impor kian mahal. Selain karena depresiasi mata uang Rupiah terhadap Dollar, harga buah kian mahal karena stock makin menipis. Sementara hasil panen buah dan sayuran dari negara importir juga belum datang. Buah-buahan impor yang mengalami kenaikan harga antara lain jeruk, anggur dan pir. Ketiga buah tersebut rata-rata mengalami kenaikan 20% dari harga normal. Saat ini tiga negara yang mengekspor buah ke Indonesia adalah Thailand, Tiongkok dan Amerika Serikat. Buah yang datang dari Thailand ke Indonesia adalah lengkeng dan durian. Sementara buah asal Tiongkok yang mendominasi adalah buah jeruk dan buah pir. Lalu buah asal Amerika Serikat adalah buah anggur dan apel. Khafid Sirotuddin, Ketua Asosiasi Eksportir dan Importir Buah dan Sayur Segar Indonesia (Aseibssindo) mengatakan, sejak pertengahan tahun lalu sampai April ini tidak ada tanda-tanda harga buah impor bakal lebih murah. Setiap barang datang, paling tidak kenaikan harganya bisa mencapai Rp 150 per kilogram (per kg) setiap hari. Sementara importir juga kesulitan untuk mendatangkan buah impor asal Tiongkok, karena belum panen. "Akibatnya, kami membeli dengan kualitas yang tidak bagus. Karena harus memenuhi kuota impor yang diajukan pada awal tahun," kata Khafid, Rabu (22/4). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News