JAKARTA. Harga cabai dan bawang merah di Kota Bandarlampung meningkat cukup tinggi pada awal Maret 2016, karena pasokan bumbu masak itu ke pengecer mulai berkurang. "Harga cabai merah kriting yang naik tinggi, mencapai Rp 42.000/kg pada pekan ini. Padahal harga normalnya hanya berkisar Rp 18.000-Rp20.000/kg," kata Agus, salah satu pedagang sayur-mayur di Pasar Gudanglelang Bandarlampung, Rabu. Ia menyebutkan harga cabai rawit juga meningkat tinggi mencapai Rp 19.000/kg.
Pedagang lainnya menyebutkan kenaikan harga cabai dan bawang merah dikeluhkan para pembeli, karena kenaikannya termasuk tinggi. Harga bawang merah kini mencapai Rp 38.000/kg dan bawang putih Rp 18.000/kg-Rp 25.000/kg. Sebelumnya harga bawang merah berkisar Rp 28.000/kg dan bawang putih Rp 15.000/kg. "Selain harganya yang naik, mutu bawang merah juga tidak begitu bagus. Ukurannya kecil-kecil lagi," kata Lilis, salah satu pedagang sayuran di Pasar Gudanglelang. Ia juga menyebutkan pasokan bawang merah juga berkurang dari agen ke pengecer. Harga cabai dan bawang merah di pasar tradisional lainnya di Bandarlampung juga meningkat tinggi. "Sulit mengatur penggunaan uang belanjaan jadinya kalau bawa Rp 100.000 ke pasar, karena harga kebutuhan sehari-hari naik. Harga bawang dan cabai yang naik tinggi," kata Ningsih, salah satu pengunjung Pasar Sukarame Bandarlampung. Dia menyebutkan harga bawang di Pasar Sukarame kini mencapai Rp 36.000/kg dan cabai merah keriting Rp 40.000/kg. Lampung termasuk penghasil cabai, sementara bawang merah dan bawang putih umumnya didatangkan dari Jawa.
Sentra pertanian cabai di Lampung, di antaranya adalah Kabupaten Lampung Barat dan Lampung Selatan. Kenaikan harga cabai di Lampung diperkirakan berkaitan dengan penurunan luas lahan tanaman cabai dan faktor cuaca hujan yang menurunkan produksi cabai. Sementara itu, harga sayur-mayur relatif bertahan seperti minggu lalu. Harga sayuran di Kota Bandarlampung umumnya berkisar Rp 3.000-Rp 4.000/ikat, sedang harga tomat bertahan di kisaran Rp 15.000- Rp 16.000/kg. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dikky Setiawan