Harga cabai di Temanggung merangkak naik



TEMANGGUNG. Produksi cabai di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, turun sekitar 20%. Ini mengakibatkan harga cabai naik.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung, Harnani Imtikhandari, mengatakan, curah hujan dan kelembapan udara tinggi sehingga memunculkan banyak penyakit seperti patek dan virus kuning.

"Sehingga berpengaruh pada produksi cabai dan berdampak pada kenaikan harga komoditas tersebut," katanya Jumat (21/10).


Dalam kondisi normal, panen cabai bisa 12 hingga 15 kali petik. Namun sekarang hanya delapan hingga 10 kali petik. Areal tanam cabai besar di Temanggung hingga Oktober 2016 mencapai 250 hektare (ha) dan luas panen 69 ha. Kemudian luas tanaman cabai rawit hingga Oktober 2016 mencapai 97 ha dengan luasan panen 32 ha.

Turunnya produksi memicu kenaikan harga cabai di pasaran. Cabai rawit yang semula seharga Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per kilogram (kg) menjadi Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per kg.

Cabai keriting merah yang semula Rp 20.000 per kg naik menjadi Rp 45.000 hingga Rp 50.000 per kg dan cabai keriting hijau dari Rp 12.000 per kg menjadi Rp 25.000 per kg.

Menurutnya, meskipun produksi turun, seharusnya harga cabai tidak setinggi harga tersebut karena produksi yang ada masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Temanggung.

"Paling berpengaruh menentukan harga cabai adalah permainan dagang besar. Jika harga cabai lebih dari Rp 28.000 per kg maka akan berpeluang untuk impor cabai guna mengendalikan harga di pasaran," katanya.

(Heru Suyitno)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini