Harga cabai naik 23,8% sejak awal November



JAKARTA. Harga cabai terus beranjak naik di bulan November. Data Kementerian Perdagangan mencatat, harga cabai merah pada Jumat (18/11) sudah mencapai Rp 23.910 per kilogram (kg). Harga ini naik 23,18% dibanding 1 November lalu yang hanya Rp 19.410 per kg. Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia Dadi Sudiana menjelaskan, harga cabai di tingkat eceran akan terus merangkak naik karena panen raya cabai baru akan terjadi Februari-Maret tahun depan. Maka, ia memprediksi, harga cabai merah akan bisa menembus Rp 30.000 per kg.Di tingkat petani, harga cabai merah juga mengalami kenaikan. Pipin Arif Apilin, Ketua Gabungan Kelompok Tani Karang Sari, Ciamis, Jawa Barat mencatat, harga cabai merah keriting di tingkat petani pada bulan November sudah mencapai Rp 12.000-Rp 16.000 per kg. Padahal, di bulan September, harga cabai jenis ini cuma Rp 5.000- Rp 6.000 per kg. Dadi mencatat, kenaikan harga cabai merah terjadi karena konsumen mulai melakukan pembelian setelah sempat menahan diri menyusul tingginya harga di bulan Juli lalu. Lima bulan lalu, harga cabai merah sempat berada di kisaran Rp 35.000-Rp 40.000 per kg. Nah, akibat konsumen menahan diri, harga si pedas sempat merosot.Sementara itu, Pipin berpandangan, kenaikan harga cabai merah tidak lepas dari erupsi Gunung Merapi yang membuat produksi di Jawa Tengah merosot. Akibatnya, ketersediaan cabai di pasar tidak mampu mengimbangi kebutuhan. Padahal, cabai asal Magelang masuk hingga wilayah Jawa Barat. Dadi menghitung, bencana Merapi membuat pasokan cabai nasional turun hingga 10%. Gangguan pasokan dari Magelang ini juga semakin menggenapi penurunan produksi cabai tahun 2010 yang diperkirakan mencapai 20%. Maka nya, jika ditotal penurunan pasokan cabai merah tahun ini mencapai 30% dibanding tahun lalu. Penurunan produksi cabai tahun ini terjadi akibat gangguan cuaca ekstrem yang mengundang merebaknya hama dan penyakit. “Petani di Brebes, Banyuwangi, dan Jember banyak yang gagal panen karena tanamannya mati," kata Pipin kepada KONTAN, Selasa (23/11). Pipin bahkan mengaku, produktivitas tanaman cabai mereka turun hingga 50% dibanding tahun lalu. Jika setiap hari mereka memanen 8 ton cabai kini hanya mampu menghasilkan 4 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: