Harga cabai terkerek kemarau panjang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemarau panjang yang melanda Indonesia mendorong kenaikan harga pangan. Salah satu komoditas yang mengalami lonjakan harga adalah cabai. 

Mengutip data hargapangan.id, Kamis (25/7) harga cabai merah besar naik 0,09% menjadi Rp 56.850 per kilogram (kg), cabai rawit hijau 0,33% menjadi Rp 60.350 per kg, cabai merah rawit naik 1,66%menjadi Rp 70.300 per kg. Sementara cabai merah keriting turun 1,75% atau Rp 1.050 per kg menjadi Rp 59.750 per kg.

Baca Juga: Inilah harga pangan yang mengalami kenaikan sepanjang Juli 2019


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, ancaman kekeringan akibat kemarau berkepanjangan memang sudah terdengar dari laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Sehingga ini masih jadi ancaman bagi harga bahan makanan, termasuk cabai. 

Darmin mengaku belum ada niatan untuk impor cabai. Dia masih optimistis dengan outlook produksi cabai ke depan.

Baca Juga: Besok JK pimpin rapat pengendalian inflasi, inilah harga pangan yang naik

“Kami masih terus mengikuti imbauan BMKG, tapi jangan lupa panen raya akan terjadi pada agustus. Kami terus memonitoring dan menyiapkan strategi,” kata Darmin dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) X Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) 2019, Kamis (25/7).

Barulah, Agustus nanti pemerintah akan mempertimbangkan hasil dari panen raya apa ada perkembangan atau malah penurunan. Namun, untuk rencana penanggulangan-nya Darmin belum bisa ungkapkan.

Baca Juga: Bank Indonesia (BI): Pengendalian inflasi perlu sinergi pemerintah pusat dan daerah

Di sisi lain, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menilai kenaikan harga cabai saat ini masih terkendali terefleksi dari inflasi daerah yang berada di sekitar level 3,5%.

Dia menegaskan kalau saat ini berlangsung musim kemarau maka jangan dilihat dari satu angka bahan makanan saja. Tetapi dari pencapaian secara keseluruhan.   

Baca Juga: Harga cabai bikin laju inflasi Sumatra Utara melonjak melebihi angka nasional

Sementara itu, Jusuf Kalla menyampaikan keluhan di daerah banyak bicara soal transportasi dan pajak daerah. “Tentunya nanti akan kami selesaikan dengan mereka, kami cari solusi,” kata Jusuf Kalla, Kamis (25/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli