KONTAN.CO,ID - JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit atau
crude palm oil (CPO) kembali menguat. Berdasarkan data
Bloomberg, harga CPO kontrak Agustus 2024 di Bursa Malaysia naik 1,38% ke level RM 3.960 per metrik ton pada Kamis (6/6) dari hari sebelumnya di RM 3.906 per metrik ton. Dalam sepekan terakhir, harga CPO ini tercatat masih turun 1,83% dari posisi RM 4.034 per metrik ton. Meski turun dalam sepekan, harga CPO ini masih lebih tinggi ketimbang harga rata-rata tahun 2024. Harga rata-rata CPO sejak awal tahun 2024 berada di RM 3.837 per metrik ton. Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, harga CPO naik pada perdagangan Kamis karena kontrak minyak kedelai di Dalian Exchange dan CBoT menguat.
Sementara itu, harga minyak mentah kembali pulih dari level terendah dalam empat bulan di tengah spekulasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan September 2024 mendatang. "Hal tersebut membuat sebuah langkah yang akan mendorong aktivitas ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak sawit," kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Kamis (6/6).
Baca Juga: Skema DMO Minyak Goreng yang Baru Tidak Efektif, DMSI Ungkap Alasannya Namun demikian, pengaruh terbesar harga CPO sangat tergantung pada permintaan dari negara-negara importir seperti India, China, dan Uni Eropa sebagai konsumen utama CPO ekspor Indonesia. Permintaan dari negara-negara ini berpengaruh signifikan terhadap harga CPO di pasar domestik. "Jumlah produksi CPO di Indonesia jelas memengaruhi ketersediaan pasokan dan dapat mempengaruhi harga. Ketika produksi meningkat, maka harga cenderung turun, dan sebaliknya," kata dia. Selanjutnya, Sutopo bilang, laporan tentang rendahnya persediaan di pembeli utama Tiongkok juga membuat harga CPO di bursa Malaysia naik. Pelanggan dilaporkan telah membeli kargo untuk pengiriman minyak sawit antara bulan Juni dan September. "Sementara itu, impor komoditas India akan tetap kuat pada bulan Juni, kemungkinan sekitar 750.000 ton, menurut sebuah broker minyak nabati," kata dia. Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa harga minyak sawit meningkat 5,51% sejak awal tahun 2024, menurut perdagangan
contract for difference (CFD) yang melacak pasar acuan untuk komoditas ini.
Baca Juga: Biodiesel Tak Dilirik Banyak Emiten CPO Sutopo pun memperkirakan harga CPO akan diperdagangkan pada RM 4.163 per metrik ton pada akhir kuartal kedua ini. Sementara pada akhir tahun 2024, harga minyak kelapa sawit diproyeksi menyentuh level RM 4.425 per metrik ton.
Selaras dengan hal ini, Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, sentimen yang membuat harga CPO naik karena permintaan dari China dan India berpotensi akan terus menguat, meski pelaku pasar mengantisipasi gangguan pasokan ke depan menjelang musim kemarau. Namun penguatan ini masih bersifat sementara. Pasalnya, prospek pemangkasan suku bunga the Fed masih belum memihak harga komoditas pada umumnya. Selain itu, dia mengatakan bahwa persediaan yang menurun juga mendorong kenaikan harga CPO. Lukman pun memprediksi harga CPO akan berada di sekitar RM 4.000 per ton dengan harga tertinggi di RM 4.100 per ton. Sementara hingga akhir tahun, harga CPO diproyeksikan di kisaran RM 3.600-RM 3.800 per ton. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati