KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) kini diperdagangkan di sekitar RM 3.700-an per ton. Sebelumnya, harga CPO sempat menyentuh level terendah tahun 2023 di RM 3.512 per ton pada Jumat (24/3). Namun, sejak akhir Maret hingga memasuki bulan April 2023, harga CPO kembali beranjak naik. Per Jumat (14/4) pukul 16.12 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Juni 2023 berada di level RM 3.697 per ton. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, harga CPO kini berkonsolidasi dan berada dalam harga fundamentalnya. "Permintaan ekspor saat ini tidak terlalu banyak, sebab China, Jepang, dan India sudah mengamankan stoknya sebelum bulan Ramadan," kata Ibrahim saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (14/4).
Mengutip tradingeconomics.com, data surveyor kargo menunjukkan bahwa pengiriman minyak sawit Malaysia untuk 1-10 April 2023 turun antara 16,2% hingga 35,6% dibanding bulan sebelumnya. Pada saat yang sama, impor minyak sawit Uni Eropa untuk musim 2022-2023 hanya sebesar 3,06 juta ton pada 9 April 2023 dibandingkan 3,98 juta ton tahun lalu. Meskipun begitu, harga masih terjaga berkat laporan dari Malaysian Palm Oil Board yang menunjukkan bahwa persediaan minyak sawit turun 21% dari bulan sebelumnya menjadi 1,67 juta ton pada Maret 2023. Selain itu, hujan lebat, banjir, dan pohon sawit berusia tua kemungkinan akan membatasi produksi CPO Malaysia sehingga diprediksi tumbuh kurang dari 3% pada tahun ini.
Baca Juga: Banyak Tantangan, Industri Hilir Kelapa Sawit Butuh Dukungan Pemerintah Founder Traderindo.com Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, kenaikan harga minyak mentah ke atas US$ 80 per barel akibat pemangkasan produksi OPEC+ turut mengerek harga CPO. Sebagaimana diketahui, CPO merupakan bahan baku pembuatan biodiesel sehingga kenaikan harga minyak mentah ikut memacu kenaikan harga CPO. Akan tetapi, menurutnya, kenaikan harga CPO dari level terendah 2023 hanya merupakan gerak konsolidasi, bukan kecenderungan bullish. Momentum Ramadan dan Idul Fitri menjadi faktor penopang harga CPO, mengingat biasanya permintaan minyak goreng meningkat pada momen ini. Pemerintah juga berencana menetapkan harga referensi minyak sawit mentah di US$ 932,69 per ton untuk periode 16-30 April 2023, naik dari US$ 898,29 per ton pada paruh pertama bulan ini. "Di sisi lain, ancaman resesi global masih jadi penghambat tren naiknya sementara ini," ucap Wahyu. Wahyu memprediksi, harga CPO akan berkonsolidasi di dekat RM 4.000 per ton dengan kisaran ketat sementara berada di RM 3.600-RM 4.400 per ton. Apabila harga CPO berada di atas RM 4.400, maka trader bisa sell on strength. Sementara itu, jika harganya berada di dekat atau di bawah Rp 3.600, maka trader bisa melakukan buy on weakness.
Tak ketinggalan, Ibrahim memprediksi harga CPO kemungkinan berada di RM 3.400 per ton pada akhir 2023. Meski cenderung turun, harga tersebut masih tergolong tinggi. Menurutnya, harga wajar CPO berada di atas RM 3.000 per ton, sebab sebelum pandemi Covid-19, harga wajar CPO adalah sebesar RM 2.900 per ton. Meskipun berpotensi turun lagi, Ibrahim membuka kemungkinan harga CPO bisa kembali naik ke RM 4.000 per ton meski hanya sesaat. Oleh sebab itu, ia menyarankan investor untuk wait and see terlebih dahulu sambil memantau sentimen yang menggerakkan harga CPO.
Baca Juga: Mengintip Kinerja Emiten yang IPO di 2022 dan 2023 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat