JAKARTA. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) merosot, padahal pada Sabtu (4/7) CPO diperdagangkan dengan harga tertinggi sejak dua pekan. Hasil referandum Yunani dan jatuhnya pasar saham China menggemparkan pasar dan menyeret jatuh harga komoditas termasuk CPO. Menutip Bloomberg, Rabu (8/7) pukul 10.58 WIB harga minyak sawit alias CPO kontrak pengiriman September 2015 di bursa Malaysia Derivative Exchange tercatat turun 3,1% ke level RM 2.141 per metrik ton dibanding hari sebelumnya dan merupakan penurunan terbesar untuk kontrak aktif sejak 16 Maret. Selama sepekan harga turun 5,5%. Research and Analyst PT Fortis Asia Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, harga minyak sawit terpukul karena faktor eksternal. Di antaranya adalah pengaruh dari harga minyak mentah yang tertekan karena hasil referandum Yunani yang menyatakan menolak dana bailout. Selain itu, kejatuhan pasar saham China pada Selasa (7/7) menyebabkan banyak investor yang menghindari aset beresiko, termasuk CPO. Deddy menjelaskan jika dilihat dari harga CPO itu sendiri, harga CPO masih akan tetap bergerak di kisaran harga RM2.100-RM2.400 per metrik ton.
Harga CPO berpeluang untuk terus terkoreksi
JAKARTA. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) merosot, padahal pada Sabtu (4/7) CPO diperdagangkan dengan harga tertinggi sejak dua pekan. Hasil referandum Yunani dan jatuhnya pasar saham China menggemparkan pasar dan menyeret jatuh harga komoditas termasuk CPO. Menutip Bloomberg, Rabu (8/7) pukul 10.58 WIB harga minyak sawit alias CPO kontrak pengiriman September 2015 di bursa Malaysia Derivative Exchange tercatat turun 3,1% ke level RM 2.141 per metrik ton dibanding hari sebelumnya dan merupakan penurunan terbesar untuk kontrak aktif sejak 16 Maret. Selama sepekan harga turun 5,5%. Research and Analyst PT Fortis Asia Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, harga minyak sawit terpukul karena faktor eksternal. Di antaranya adalah pengaruh dari harga minyak mentah yang tertekan karena hasil referandum Yunani yang menyatakan menolak dana bailout. Selain itu, kejatuhan pasar saham China pada Selasa (7/7) menyebabkan banyak investor yang menghindari aset beresiko, termasuk CPO. Deddy menjelaskan jika dilihat dari harga CPO itu sendiri, harga CPO masih akan tetap bergerak di kisaran harga RM2.100-RM2.400 per metrik ton.