Harga CPO Bisa Menguat Dalam Jangka Pendek



JAKARTA. Para analis memperkirakan, dalam jangka pendek harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) berpeluang menguat. Jadi, jangka pendek, pergerakan harga minyak mentah dunia tidak akan terlalu mempengaruhi harga CPO.

Ada dua hal yang bakal mendorong harga CPO naik. Yang pertama, suplai CPO ke pasar bakal turun, setidaknya sampai bulan Maret 2009 mendatang.

Maklum saja, saat ini, masa panen kelapa sawit sudah selesai dan belum ada kelapa sawit lain yang bisa dipanen. "Perusahaan perkebunan mengatakan produksi akan turun beberapa bulan ke depan," kata Vince Ng, analis Kaf-Seagroatt & Campbell seperti dikutip Bloomberg.


Di lain pihak, permintaan CPO selama kurun waktu tersebut bakal naik. Maklum, biasanya permintaan CPO dari China yang merupakan konsumen CPO terbesar di dunia bakal naik saat perayaan Tahun Baru China. Peningkatan permintaan tersebut bakal mulai terasa pada awal tahun 2009 mendatang.

Catatan saja, kemarin, harga CPO di Malaysian Derivative Exchange (MDEX) untuk pengiriman bulan Februari 2009 berada di RM 1.628 per ton atau sekitar US$ 448 per ton.

Walaupun begitu, untuk jangka panjang, para analis menilai harga CPO masih punya potensi untuk turun. "Kalau ekonomi masih menunjukkan penurunan, secara umum permintaan juga masih akan turun," tandas Manajer Pemasaran CIC Futures Herry Setyawan, kemarin.

Apalagi, saat ini, krisis finansial belum memperlihatkan tanda-tanda selesai. Pelaku pasar khawatir krisis kredit yang terjadi bisa mempengaruhi kemampuan pedagang CPO untuk mendapatkan pembiayaan perdagangan dari perbankan.

Hanya saja, Herry melihat harga CPO sudah mulai memasuki area konsolidasi. Artinya, walaupun harga CPO masih berpotensi turun, namun penurunannya tak akan terlalu dalam.

Malah, saat harga turun seperti sekarang merupakan saat yang baik untuk masuk ke pasar berjangka CPO. "Banyak orang yang sekarang masuk ke pasar berjangka CPO untuk hedging," cetusnya.

Harga karet turun

Sementara itu, harga karet alam hampir menyentuh level terendah selama empat tahun terakhir. Komoditas itu terkena sentimen negatif akibat  anjloknya penjualan otomotif di Jepang ke level terendah dalam 34 tahun terakhir.

Hal tersebut membuat pasar berspekulasi bahwa permintaan karet alam sebagai bahan baku ban akan turun. Harga karet untuk pengiriman bulan Mei 2009 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) turun 9,7% ke ¥ 124,20 per kilogram. Artinya, dari harga tertinggi di ¥ 356,90 per kilogram (30/6), harga karet alam sudah turun 65,20%.

Para analis memperkirakan penurunan harga karet masih akan berlanjut. "Tidak ada berita yang positif dari industri otomotif," kata Shuji Sugata, Manajer Riset Mitshubishi Corp Futures & Securities kepada Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie