JAKARTA. Pelarangan penggunaan bahan bakar (BBM) subsidi bagi seluruh kegiatan bisnis perkebunan mulai 1 September 2012 diperkirakan bakal mengerek harga produk perkebunan, seperti minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Namun aturan ini juga membingungkan pengusaha. Maklum, selama ini transportasi produk perkebunan biasanya dikerjakan pihak kedua. Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), mengatakan, biaya logistik perkebunan sawit setidaknya menyumbang 10% sampai 15% terhadap harga minyak sawit. Dengan kebijakan pelarangan itu, diperkirakan harga CPO dan turunannya akan terkerek naik. Masih membingungkan
Harga CPO bisa terkerek pembatasan BBM subsidi
JAKARTA. Pelarangan penggunaan bahan bakar (BBM) subsidi bagi seluruh kegiatan bisnis perkebunan mulai 1 September 2012 diperkirakan bakal mengerek harga produk perkebunan, seperti minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Namun aturan ini juga membingungkan pengusaha. Maklum, selama ini transportasi produk perkebunan biasanya dikerjakan pihak kedua. Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), mengatakan, biaya logistik perkebunan sawit setidaknya menyumbang 10% sampai 15% terhadap harga minyak sawit. Dengan kebijakan pelarangan itu, diperkirakan harga CPO dan turunannya akan terkerek naik. Masih membingungkan