Harga CPO dan batubara mendorong laju ekonomi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan ekspor, impor, dan realisasi investasi pada kuartal III-2017 diperkirakan mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada periode tersebut. Bahkan pada kuartal IV-2017, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan lebih pesat lagi.

Proyeksi itu disampaikan oleh Bank Indonesia (BI). Menurut BI pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga tahun ini mencapai 5,17%. Angka itu lebih baik dibanding capaian pertumbuhan di kuartal pertama dan kedua 2017 yang masing-masing tercatat 5,01%.

Dalam paparan Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di acara ekonomi outlook di Jakarta, capaian pertumbuhan tersebut didorong kinerja ekspor yang jauh lebih kuat. BI memproyeksikan, kinerja ekspor di periode Juli-September 2017 tumbuh 7,08% year on year (YoY). Angka itu lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya yang hanya 3,36% YoY.


Harga komoditas yang semakin membaik dan telah melewati titik terendah di tahun 2015 dan 2016 menjadi penyebabnya. Terutama harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dan batubara, yang merupakan komoditas ekspor non migas andalan Indonesia. Ini berdampak pada perbaikan ekonomi Sumatera dan Kalimantan.

"Sumatera hanya pernah tumbuh 3%. Dan sekarang ekonomi Sumatera sudah 4% bahkan beberapa provinsi mendekati 5%. Dan Kalimantan itu sudah positif dari tadinya negatif," kata Mirza, Selasa (31/10).

Sepanjang kuartal III-2017 harga rata-rata CPO di bursa Malaysia mencapai RM 2.689,52 per metrik ton, naik 7,58% dibandingkan kuartal sebelumnya. Pada periode sayang sama harga rata-rata batubara melonjak 14,17% menjadi US$ 80,54 per metrik ton.

Kenaikan harga CPO dan batubara masih akan mendorong kinerja ekspor kuartal IV-2017. Hingga akhir Oktober 2017, rata-rata harga CPO kuartal IV RM 2.750,38 per metrik ton, naik 2,26% dari kuartal sebelumnya. Pada periode sama, rata-rata harga batubara naik 10,08% menjadi US$ 88,67 per metrik ton.

Jika ditambah peningkatan konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah, maka pertumbuhan ekonomi kuartal IV bakal melonjak hingga 5,34%. "Secara keseluruhan tahun 2017 ekonomi tumbuh 5,14%," jelas Mirza.

Menteri Keuangan Sri Mulyani lebih optimistis memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2017 sebesar 5,2% dan kuartal IV-2017 sebesar 5,4%. Sehingga pertumbuhan ekonomi 2017 diperkirakan 5,17%.

Ekonom Maybank Indonesia Juniman sependapat, kenaikan harga CPO dan batubara mendorong kinerja ekspor, sehingga berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun, ia menghitung pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017 hanya 5,12%. "Keseluruhan tahun ini, ekonomi hanya akan tumbuh 5,07%," jelas Juniman. Alasannya, daya beli masyarakat masih lemah. Selain itu, belanja pemerintah masih menumpuk pada akhir tahun.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2017 sebesar 5,14% YoY. Sedangkan ekonomi sepanjang 2017 akan tumbuh 5,1% YoY. Capaian itu didorong oleh kinerja ekspor kuartal ketiga yang diperkirakan tumbuh 7%. Selain itu, pertumbuhan investasi juga lebih baik dibanding kuartal kedua 2017 yang 5,35%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia