JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) tergerus oleh dampak turunnya ekspor Indonesia, kekhawatiran ekonomi China hingga melemahnya harga minyak mentah dunia. Mengutip Bloomberg, Selasa (12/1) pukul 16.30 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Maret 2016 di Malaysia Derivative Exchange terkikis 0,7% ke level RM 2.379 atau setara US$ 540,54 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, CPO melemah 3,05%. Anjloknya harga minyak mentah dunia turut mengurangi daya tarik CPO. Di samping itu, pengiriman minyak sawit dari Indonesia sebagai eksportir terbesar dunia diprediksi turun pada bulan Desember 2015 ke level terendah dalam empat bulan. Hal ini dipicu oleh berkurangnya permintaan dari India dan China. “Permintaan memang masih rendah sehingga harga cenderung konsolidasi,” ujar Wahyu Tri Wibowo, analis Central Capital Futures.
Harga CPO di pasaran kembali rontok
JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) tergerus oleh dampak turunnya ekspor Indonesia, kekhawatiran ekonomi China hingga melemahnya harga minyak mentah dunia. Mengutip Bloomberg, Selasa (12/1) pukul 16.30 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Maret 2016 di Malaysia Derivative Exchange terkikis 0,7% ke level RM 2.379 atau setara US$ 540,54 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, CPO melemah 3,05%. Anjloknya harga minyak mentah dunia turut mengurangi daya tarik CPO. Di samping itu, pengiriman minyak sawit dari Indonesia sebagai eksportir terbesar dunia diprediksi turun pada bulan Desember 2015 ke level terendah dalam empat bulan. Hal ini dipicu oleh berkurangnya permintaan dari India dan China. “Permintaan memang masih rendah sehingga harga cenderung konsolidasi,” ujar Wahyu Tri Wibowo, analis Central Capital Futures.