KUALALUMPUR. Harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) naik setelah mengalami penurunan terbesar tahun ini. Adanya spekulasi gagal panen kedelai akibat kekeringan di Brasil mendongkrak harga CPO sebagai bahan baku alternatif untuk minyak goreng. Kontrak harga CPO untuk pengiriman bulan Mei naik 0,9% menjadi 2.845 ringgit (US$ 868) per metrik ton saat diperdagangkan di Bursa Malaysia Derivatives, dan mengakhiri sesi pagi di posisi 2.840 ringgit, Kamis (13/3). Sedangkan kemarin, harga CPO sempat tumbang 1,8. "Kenaikan harga ini bukan hanya karena kekeringan di Indonesia dan Malaysia , tetapi juga karena kekeringan di Brazil," kata Arhnue Tan , analis Alliance Investment Bank Bhd.
Harga CPO didongkrak kekeringan di Brasil
KUALALUMPUR. Harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) naik setelah mengalami penurunan terbesar tahun ini. Adanya spekulasi gagal panen kedelai akibat kekeringan di Brasil mendongkrak harga CPO sebagai bahan baku alternatif untuk minyak goreng. Kontrak harga CPO untuk pengiriman bulan Mei naik 0,9% menjadi 2.845 ringgit (US$ 868) per metrik ton saat diperdagangkan di Bursa Malaysia Derivatives, dan mengakhiri sesi pagi di posisi 2.840 ringgit, Kamis (13/3). Sedangkan kemarin, harga CPO sempat tumbang 1,8. "Kenaikan harga ini bukan hanya karena kekeringan di Indonesia dan Malaysia , tetapi juga karena kekeringan di Brazil," kata Arhnue Tan , analis Alliance Investment Bank Bhd.