Harga CPO Diprediksi akan Lanjut Tertekan, Simak Prospek Ke Depannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) masih mengalami penurunan. Berdasarkan Trading Economics, harga CPO merosot 2,73% ke level MYR 3.814 per metrik ton pada Rabu (1/5). Sedangkan dalam sepekan CPO turun 2,1%.

Research and Development ICDX, Taufan Dimas Hareva mengatakan ada banyak faktor yang membuat kinerja CPO melemah, salah satunya yaitu, berlangsungnya masa peralihan dari efek El Nino ke La Nina di negara produsen CPO. 

Taufan mengatakan, sentimen lainnya yang membuat harga CPO akan lanjut melemah di pekan ini, yaitu karena adanya rilis data ekspor CPO Malaysia yang diproyeksi turun, situasi di negara produsen utama Indonesia dan Malaysia terkait kebijakan ekspor, biodiesel dan DMO, hingga situasi penurunan harga minyak kedelai di pasar. 


Baca Juga: Harga CPO Masih Turun, Simak Sentimen dan Prospeknya ke Depan

“Penurunan harga minyak kedelai tentu membawa harga minyak sawit turun. Harga kedelai melemah di tengah penanaman yang sedang berlangsung di wilayah Midwest AS, sehingga mendorong harga kedelai lebih rendah,” kata Taufan kepada Kontan.co.id, Rabu (1/5). 

Dia mengatakan, harga CPO masih tertekan karena penurunan minyak keledai di Chichago Board of Trade dan penurunan minyak mentah dunia, imbas menurunnya tensi geopolitik di Timur Tengah salah satunya konflik antara Iran dan Israel. 

Tak hanya itu, sentimen lainnya yang membuat harga CPO turun Taufan bilang, karena adanya peningkatan impor, dan pemulihan harga minyak nabati. 

Taufan menyebutkan bahwa MPOC mencatat adanya peningkatan impor minyak nabati yang terjadi di India dan Tiongkok dalam beberapa bulan mendatang, untuk melawan potensi sentimen bearish akibat peningkatan stok dan produksi.

“Tentu banyak faktor yang dapat menjadi katalis CPO kedepannya, banyak hal yang belum dapat kita pastikan dalam beberapa waktu ke depan, terlebih kuartal kedua dan akhir tahun 2024 masih cukup panjang time frame waktunya,” imbuhnya. 

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa penurunan harga CPO juga disebabkan oleh data-data ekonomi yang meliputi, inflasi dan perdagangan China yang lebih lemah pada bulan lalu, sehingga membuat kekhawatiran permintaan yang lemah ke depan. 

Baca Juga: Laba Eagle High Plantations (BWPT) Melonjak 364% pada Kuartal I-2024

Dengan begitu, menurutnya, banyak hal yang dapat terjadi dan belum bisa diprediksi. Untuk itu, dia memprediksi harga CPO akan berada di kisaran MYR 3.900 hingga MRM 4.200 per metrik ton di bulan ini. 

Sedangkan pada akhir tahun 2024, harga CPO diperkirakan akan diperdagangkan di level MYR 4.500 - MYR 4.700 per metrik ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi