Harga CPO diprediksi akan menguat pada 2021



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga minyak crude palm oil (CPO) sempat menyentuh rekor tertingginya di level RM 3.437 per ton. Namun, selepas itu, harga CPO berada dalam tren negatif. Untungnya, dua hari terakhir harga CPO berhasil kembali menguat.

Harga CPO kontrak pengiriman Februari di Bursa Derivatives Malaysia pada perdagangan Jumat (11/12) tercatat menguat tipis 0,18% ke RM 3.407 per ton.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengugkapkan, potensi harga CPO untuk terus mengalami kenaikan masih terbuka ke depannnya. Walaupun berpeluang menguat, Ibrahim melihat kenaikan harga CPO tidak akan signifikan.


"Untuk saat ini belum ada sentimen baru yang signifikan, masih soal stok CPO yang turun akibat adanya bada La Nina di Indonesia dan Malaysia. Sehingga, sulit untuk CPO bisa menembus level RM 3.600 per ton pada sisa tahun ini," ungkap Ibrahim ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (11/12).

Baca Juga: Aprobi sebut beleid baru tarif badan layanan umum BPDPKS untuk pengembangan sawit

Sementara menyambut tahun depan, Ibrahim optimistis harga CPO masih akan cukup baik, hanya saja rentangnya kemungkinan lebih lebar pada 2021 mendatang. Untuk sentimennya, pada awal tahun disebut Ibrahim masih akan seputar badai La Nina dan turunnya pasokan dari negara produsen.

Namun, dari segi harga justru diperkirakan akan cenderung melandai pada kuartal I-2020.  Pasalnya permintaan akan stagnan karena negara ekspor sudah memperbanyak cadangan pasokan mereka pada akhir tahun ini.

"Tapi, begitu cadangan pasokan berkurang, sementara keran ekspor akan kembali normal seiring negara seperti Jepang, China, Korea Selatan, dan India memasuki fase pemulihan, tentu akan jadi pasokan positif untuk CPO. Apalagi, harga minyak kacang kedelai cenderung baik mengingat posokannya akan menipis ketika musim semi melanda Amerika Serikat dan musim kemarau melanda Brazil," tambah Ibrahim.

Baca Juga: Indeks keyakinan konsumen naik, saham-saham emiten barang konsumsi ini layak dilirik

Editor: Noverius Laoli