Harga CPO Gozco berpotensi melorot di tahun ini



JAKARTA. PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) pesimistis terhadap tren harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di sepanjang tahun ini.

Ferryan Sukri, Hubungan Investor Gozco, menyebutkan, perusahaan tidak terlalu berharap banyak dengan harga CPO hingga akhir tahun ini. "Kami memprediksi harga CPO perusahaan di semester II hanya Rp 7.600 per kilogram (kg)," kata dia, pekan lalu. Prediksi itu adalah konfirmasi atas tren penurunan harga CPO yang diterima Gozco sejak awal tahun ini.

Di kuartal I 2012, misalnya, Gozco menjual CPO di harga Rp 7.955 per kg, atau lebih rendah 1,6% dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 8.084 per kg. Kondisi tersebut berimbas pada kinerja keuangan Gozco. Per Maret 2012, Gozco hanya membukukan penjualan bersih Rp 83,99 miliar, atau menurun 11,2% dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 94,58 miliar.


Merosotnya penjualan tentu berimbas ke laba bersih perusahaan. Di tiga bulan pertama 2012 Gozco hanya meraih laba bersih Rp 33,59 miliar, atau melorot 26,38% dibandingkan periode sama 2011 senilai Rp 45,63 miliar. Tren penurunan harga CPO kemudian berlanjut di kuartal II 2012. Pada periode itu, Gozco hanya menjual CPO di harga Rp 7.862 per kg. Imbasnya, pada akhir Juni 2012, Gozco hanya meraih penjualan bersih Rp 165,9 miliar, anjlok 22,5% dari semester I 2011 senilai Rp 165,9 miliar.

Laba bersih Gozco di paruh pertama 2012 bahkan anjlok lebih dalam, yaitu 46,1% menjadi Rp 47,73 miliar. Padahal, pada periode sama tahun lalu, Gozco masih bisa meraup laba bersih Rp 88,55 miliar.

Proyeksi harga CPO yang kembali turun di semester II masih disebabkan tren global. "Harga CPO dunia masih jelek sehingga cenderung akan kembali turun hingga akhir tahun," ungkap Ferryan.

Proyeksi penurunan harga CPO tentu kian menekan kinerja Gozco. Terlebih, Gozco juga mendapat tekanan buruk dari sisi produksi seiring cuaca yang tidak bersahabat. Gozco bahkan merevisi target produksi tandan buah segar (TBS) dari 200.000 ton menjadi 185.000 ton hingga akhir 2012. Target produksi CPO juga diturunkan dari 67.500 ton menjadi 60.000 ton.

Beberapa faktor itu diprediksi akan menekan penjualan dan laba bersih Gozco. Tapi manajemen Gozco belum bersedia membeberkan revisi target penjualan dan laba hingga akhir tahun ini.

Sebagai informasi, pada awal 2012, Gozco menargetkan penjualan bersih Rp 620 miliar, naik 25,76% dari realisasi 2011. Adapun laba bersihnya diproyeksikan tumbuh 10,77% menjadi Rp 185 miliar. Harga GZCO, Jumat (31/8), ditutup menguat 2,27% menjadi Rp 225 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro