Harga CPO jatuh 1,05%, melonjaknya kasus corona picu kekhawatiran akan permintaan



KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Harga minyak kelapa sawit atawa crude palm oil (CPO) berjangka Malaysia jatuh pada perdagangan Senin (22/6). Lagi-lagi kekhawatiran akan bangkitnya kembali pandemi virus corona (Covid-19) bakal menekan permintaan CPO, ditambah ketidakpastian atas produksi semakin mengurangi sentimen.

Mengutip Reuters, hingga pukul 10.56 WIB, harga CPO kontrak pengiriman September 2020 di Malaysia Derivatives Exchange turun RM 26 atau1,05% menjadi RM 2.445 per metrik ton pada awal perdagangan.

Harga CPO telah mencapai penutupan tertinggi tiga bulan pada hari Jumat lalu dan mencatat kenaikan mingguan keenam beruntun.

Pedagang juga berhati-hati menjelang data produksi 1-20 Juni oleh Asosiasi Pabrik Minyak Sawit Semenanjung Selatan.

Baca Juga: Produsen CPO Berharap Permintaan Domestik Kembali Naik

Ada pun sentimen utama harga CPO antara lain:

* Untuk pertama kalinya, konsumsi minyak kelapa sawit dunia akan menurun musim ini karena dampak pandemi Covid-19, analis terkemuka Thomas Mielke mengatakan dalam seminar online pada hari Senin.

* Ekspor minyak sawit Malaysia pada 1-20 Juni naik antara 55,3% dan 57%, menurut surveyor kargo.

* Kontrak soyoil paling aktif di Dalian naik 0,56% dan kontrak minyak sawitnya naik 1,26%. Harga kedelai di Chicago Board of Trade turun 1,46%.

* Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak karena bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak sayur global.

* Minyak kelapa sawit dapat menembus resistance di RM 2.479 per metrik ton, dan naik ke kisaran 2.536-2.592, kata analis teknis Reuters Wang Tao.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto