JAKARTA. Meskipun harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) jeblok pada tahun ini, namun PT Jaya Agra Wattie Tbk masih mampu mencicipi untung. Ini karena, harga jualnya masih berada di atas harga pokok produksi (HPP). Direktur Keuangan PT Jaya Agra Wattie Tbk Bambang S. Ibrahim menjelaskan, hingga akhir November 2012, harga jual minyak sawit perusahaan masih di kisaran Rp 5.900 per kilogram (kg). Sedangkan, HPP pengolahan CPO sekitar Rp 4.200 per kg. "Jadi, walau harganya turun, tetapi kami masih ada untung sedikit," klaimnya.Menurut Bambang, tren penurunan harga CPO ini memang wajar terjadi. Sebagai komoditas yang tidak dapat dihentikan produksinya, fluktuasi harga lazim terjadi. Apalagi, produk CPO tidak dapat di simpan terlalu lama, karena terbatasnya tangki penyimpanan.Dia mencatat, harga jual minyak sawit Jaya Agra pada pertengahan tahun ini masih lebih tinggi ketimbang penghujung tahun ini. Per April 2012, harga jual CPO sempat menyentuh Rp 8.360 per kg, atau lebih tinggi 41,6% dari pada akhir tahun ini.Namun, karena CPO merupakan salah satu komoditas unggulan selain karet di Jaya Agra, maka kondisi itu sedikit banyak bakal menggerus laba perusahaan di tahun ini. "Pasti berdampak pada pendapatan, tapi kita lihat sebulan lagi," ujar Bambang tanpa merinci.Hingga Juni 2012, kebun sawit milik perseroan yang telah menghasilkan sekitar 8.700 hektare (ha). Perinciannya, 5.600 ha adalah tanaman berumur 4-7 tahun. Sementara, 3.100 ha merupakan tanaman berusia sekitar delapan tahun hingga 17 tahun.Produksi tandan buah segar (TBS) dan CPO JAWA hingga kuartal III-2012 masih mengembirakan. Selama sembilan bulan, produksi CPO telah mencapai 30.137 ton atau mendekati target tahun ini, yaitu mencapai 37.263 ton.Adapun, produksi TBS Jaya Agra sudah sebanyak 99.302 ton, atau naik 43,3% dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu sekitar 69.300 ton.Produksi karet perseroan pun menunjukkan tren positif. Hingga kuartal III-2012, produksi karet perseroan sudah mencapai 8.328 ton, naik 5,8% ketimbang periode yang sama tahun lalu, 7.874 ton.Tahun depan, perusahaan berkode JAWA ini bakal konsisten menambah lahan tertanam. Rencananya, penambahan lahan karet seluas 6.500 ha, dan 4.000 ha untuk kebun sawit. Investasi penambahan lahan tertanam untuk sawit sekitar US$ 6.500 per ha.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga CPO jeblok, Jaya Agra klaim masih untung
JAKARTA. Meskipun harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) jeblok pada tahun ini, namun PT Jaya Agra Wattie Tbk masih mampu mencicipi untung. Ini karena, harga jualnya masih berada di atas harga pokok produksi (HPP). Direktur Keuangan PT Jaya Agra Wattie Tbk Bambang S. Ibrahim menjelaskan, hingga akhir November 2012, harga jual minyak sawit perusahaan masih di kisaran Rp 5.900 per kilogram (kg). Sedangkan, HPP pengolahan CPO sekitar Rp 4.200 per kg. "Jadi, walau harganya turun, tetapi kami masih ada untung sedikit," klaimnya.Menurut Bambang, tren penurunan harga CPO ini memang wajar terjadi. Sebagai komoditas yang tidak dapat dihentikan produksinya, fluktuasi harga lazim terjadi. Apalagi, produk CPO tidak dapat di simpan terlalu lama, karena terbatasnya tangki penyimpanan.Dia mencatat, harga jual minyak sawit Jaya Agra pada pertengahan tahun ini masih lebih tinggi ketimbang penghujung tahun ini. Per April 2012, harga jual CPO sempat menyentuh Rp 8.360 per kg, atau lebih tinggi 41,6% dari pada akhir tahun ini.Namun, karena CPO merupakan salah satu komoditas unggulan selain karet di Jaya Agra, maka kondisi itu sedikit banyak bakal menggerus laba perusahaan di tahun ini. "Pasti berdampak pada pendapatan, tapi kita lihat sebulan lagi," ujar Bambang tanpa merinci.Hingga Juni 2012, kebun sawit milik perseroan yang telah menghasilkan sekitar 8.700 hektare (ha). Perinciannya, 5.600 ha adalah tanaman berumur 4-7 tahun. Sementara, 3.100 ha merupakan tanaman berusia sekitar delapan tahun hingga 17 tahun.Produksi tandan buah segar (TBS) dan CPO JAWA hingga kuartal III-2012 masih mengembirakan. Selama sembilan bulan, produksi CPO telah mencapai 30.137 ton atau mendekati target tahun ini, yaitu mencapai 37.263 ton.Adapun, produksi TBS Jaya Agra sudah sebanyak 99.302 ton, atau naik 43,3% dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu sekitar 69.300 ton.Produksi karet perseroan pun menunjukkan tren positif. Hingga kuartal III-2012, produksi karet perseroan sudah mencapai 8.328 ton, naik 5,8% ketimbang periode yang sama tahun lalu, 7.874 ton.Tahun depan, perusahaan berkode JAWA ini bakal konsisten menambah lahan tertanam. Rencananya, penambahan lahan karet seluas 6.500 ha, dan 4.000 ha untuk kebun sawit. Investasi penambahan lahan tertanam untuk sawit sekitar US$ 6.500 per ha.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News