KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) lanjut melemah untuk hari yang kedua. Koreksi di dua hari terakhir ini pun menggerus kenaikan yang terjadi dalam sepekan ini.Kontrak CPO untuk pengiriman April di Malaysia Derivatives Exchange tumbang 0,9% ke RM 3.120 atau setara US$ 1.031 per metrik ton, sebelum mengakhiri sesi perdagangan pagi di level RM 3.124 per metrik ton. Namun, dalam hitungan sepekan, harga minyak sawit masih naik 1,2%. Jatuhnya harga CPO kali ini lebih dipicu spekulasi yang menyebutkan stok Malaysia tidak akan turun sebesar yang diprediksi sebelumnya. Analis yang disurvei Bloomberg sebelumnya memprediksi, stok Malaysia mungkin terpangkas 2,4% menjadi 1,99 juta ton pada Januari lalu. Ini level terendah dalam lima bulan. Malaysian Palm Oil Board dijadwalkan merilis data resmi pada hari ini.Di sisi lain, hari ini, surveyor Intertek melaporkan, ekspor Malaysia turun 7,7% menjadi 342.982 ton pada 10 hari pertama di Februari. Ivy Ng, analis CIMB Group Holdings Bhd. menyebut, jumlah stok Malaysia mungkin tidak akan serendah yang diekspektasikan orang, karena ekspor melambat. "Padahal, penurunan jumlah stok yang lebih besar dari prediksi, bisa menjadi faktor bullish untuk harga minyak sawit," ujarnya, di Kuala Lumpur.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga CPO lanjut terpangkas untuk hari kedua
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) lanjut melemah untuk hari yang kedua. Koreksi di dua hari terakhir ini pun menggerus kenaikan yang terjadi dalam sepekan ini.Kontrak CPO untuk pengiriman April di Malaysia Derivatives Exchange tumbang 0,9% ke RM 3.120 atau setara US$ 1.031 per metrik ton, sebelum mengakhiri sesi perdagangan pagi di level RM 3.124 per metrik ton. Namun, dalam hitungan sepekan, harga minyak sawit masih naik 1,2%. Jatuhnya harga CPO kali ini lebih dipicu spekulasi yang menyebutkan stok Malaysia tidak akan turun sebesar yang diprediksi sebelumnya. Analis yang disurvei Bloomberg sebelumnya memprediksi, stok Malaysia mungkin terpangkas 2,4% menjadi 1,99 juta ton pada Januari lalu. Ini level terendah dalam lima bulan. Malaysian Palm Oil Board dijadwalkan merilis data resmi pada hari ini.Di sisi lain, hari ini, surveyor Intertek melaporkan, ekspor Malaysia turun 7,7% menjadi 342.982 ton pada 10 hari pertama di Februari. Ivy Ng, analis CIMB Group Holdings Bhd. menyebut, jumlah stok Malaysia mungkin tidak akan serendah yang diekspektasikan orang, karena ekspor melambat. "Padahal, penurunan jumlah stok yang lebih besar dari prediksi, bisa menjadi faktor bullish untuk harga minyak sawit," ujarnya, di Kuala Lumpur.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News