KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Philip Sekuritas Michael Filbery memprediksi, kinerja produksi emiten perkebunan dan pengolahan sawit pada kuartal IV-2020 kurang lebih sama seperti kuartal III-2020, yakni masih dalam tekanan. Pasalnya, pada triwulan terakhir ini, rata-rata kondisi produksi emiten sawit masih dipengaruhi gangguan iklim La Nina. Meskipun begitu, Michael melihat, masih ada peluang bagi pendapatan emiten untuk tetap tumbuh positif. Mengingat, harga crude palm oil (CPO) masih berpeluang naik dengan ruang penguatan hingga akhir tahun di rentang RM 3.200-RM 3.600 per ton. Menurut Michael, harga CPO masih berpotensi menguat karena didukung permintaan yang meningkat, baik untuk tujuan ekspor maupun konsumsi domestik. Sebagai contoh, aktivitas perekonomian yang sudah berjalan normal di China diprediksi akan meningkatkan ekspor CPO ke negara tersebut.
Harga CPO masih berpeluang menguat, simak faktor pendorongnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Philip Sekuritas Michael Filbery memprediksi, kinerja produksi emiten perkebunan dan pengolahan sawit pada kuartal IV-2020 kurang lebih sama seperti kuartal III-2020, yakni masih dalam tekanan. Pasalnya, pada triwulan terakhir ini, rata-rata kondisi produksi emiten sawit masih dipengaruhi gangguan iklim La Nina. Meskipun begitu, Michael melihat, masih ada peluang bagi pendapatan emiten untuk tetap tumbuh positif. Mengingat, harga crude palm oil (CPO) masih berpeluang naik dengan ruang penguatan hingga akhir tahun di rentang RM 3.200-RM 3.600 per ton. Menurut Michael, harga CPO masih berpotensi menguat karena didukung permintaan yang meningkat, baik untuk tujuan ekspor maupun konsumsi domestik. Sebagai contoh, aktivitas perekonomian yang sudah berjalan normal di China diprediksi akan meningkatkan ekspor CPO ke negara tersebut.