Harga CPO melonjak lebih dari 1% di awal bulan



JAKARTA. Berbalut katalis positif, harga CPO melambung hingga kembali menembus level RM 2.800 di awal Maret 2017 ini.

Mengutip Bloomberg, Rabu (1/3) pukul 16.04 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Mei 2017 menanjak 1,5% ke level RM 2.805 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir CPO menguat tipis 0,1%.

Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures mengungkapkan perkiraan penurunan stok dan produksi Indonesia berpeluang menjaga kenaikan harga CPO ke depannya. Dugaan Bloomberg Survey, produksi CPO Indonesia Januari 2017 menukik 2,4% menjadi 3,075 juta ton dibanding bulan sebelumnya. Ini sejalan dengan kemerosotan stok hingga 7,8% menjadi 985.000 ton.


"Angka penurunan stok ini signifikan," ujar Deddy. Maka, ia menduga, jika pun dibayangi katalis negatif penurunan harga CPO belum akan menembus level support kuatnya di RM 2.400 per metrik ton dalam jangka menengah ini.

Sebab hal tersebut datang bersamaan dengan sentimen dari langkah restocking yang dilakukan pemerintah China pasca musim perayaan yang telah berlalu. "Di saat bersamaan China juga menerapkan bea impor yang lebih rendah dari India sehingga bukan tidak mungkin permintaan dari Negeri Tirai Bambu akan meningkat lagi dan menyokong laju harga CPO," jelas Deddy.

Hal ini pun senada dengan dugaan Dorab Mistry, Direktur Godrej International Ltd yang memperkirakan support kuat harga CPO saat ini adalah di level RM 2.500 per metrik ton berkaca dari fundamentalnya yang positif. Meski demikian ada beberapa katalis negatif yang diduga bisa menjegal pergerakan harga salah satunya dugaan ekspor Indonesia Januari 2017 yang turun 12% menjadi 2,35 juta ton yang apabila dirilis demikian tentu akan berimbas buruk pada harga.

"Belum lagi adanya perkiraan bahwa pasokan minyak kedelai yang akan bertambah sepanjang tahun 2017 ini bisa menekan harga juga," imbuh Deddy. Karena apabila terjadi banjir pasokan maka harga minyak kedelai akan tertekan dan hal tersebut bisa mengalihkan daya beli konsumen ke minyak kedelai. Hanya saja sampai saat ini sifatnya masih spekulasi, jika belum ada bukti di pasar maka tekanannya juga bersifat sementara.

Di sisi lain, sepanjang tahun 2017 ini, produksi CPO global diduga bisa naik 13% dibanding tahun 2016 lalu. Mengarahkan dugaan bukan tidak mungkin pada penutupan tahun 2017 nanti harga terkoreksi sekitar 8% dari level penutupan tahun lalu menjadi RM 2.440 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie