KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Triputra Agro Persada Tbk (
TAPG) dinilai akan membaik. Hal ini dipicu dari penguatan harga CPO dan potensi pertumbuhan produksi. Berdasarkan tradingnewseconomics, harga CPO pada pukul 19.45 WIB menguat 3,20% ke MYR 4.164 per ton. Sementara secara tahunan (YoY), harga CPO menguat 14,21%. Head of Research InvestasiKu Cheril Tanuwijaya memperkirakan harga CPO yang akan bertahan di atas MYR 4.000 per ton hingga akhir 2023. Salah satunya akibat harga minyak nabati lainnya yang juga mengalami penguatan seperti
sunflower oil akibat berakhirnya kesepakatan laut hitam antara Rusia dan Ukraina.
"Beriringan dengan harga CPO yang mulai bergerak naik maka berpotensi mendorong pendapatan TAPG lantaran kenaikan rata-rata harga jual," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (24/7).
Baca Juga: Masih Dipenuhi Tantangan, Intip Rekomendasi Saham TAPG Berikut Ini Katalis lainnya juga dari pengoperasian pabrik baru yang akan menggenjot produksi perseroan. Dengan begitu, Cheril memprediksi kinerja TAPG di tahun ini masih akan terus menguat. Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengamini bahwa prospek TAPG ditopang penguatan harga komoditasnya. "Emiten CPO ditopang kenaikan harga komoditasnya maka untuk TAPG sendiri juga memiliki prospek bagus untuk jangka pendek selama tren harga komoditas masih cenderung terus menguat," katanya. Oleh sebab itu, ia menilai investor bisa memanfaatkan momentum dengan
buy on weakness TAPG dengan
support Rp 555 sebagai batas
stoploss, sementara target di Rp 750. Cheril juga melihat, secara teknikal TAPG menguji
resist bearsih trendline, didukung MA yang berpotensi
golden cross. "Buy TAPG,
stoploss di Rp 600 dan target Rp 690," tutup Cheril. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari