Harga CPO menunggu kabar gembira dari China



JAKARTA. Harga CPO terus tertekan menuju level terendahnya. Cadangan CPO di Indonesia dan Malaysia masih cukup banyak. Namun hal ini tidak diimbangi dengan naiknya permintaan dari negara importir.Mengutip Bloomberg, Senin (14/7), kontrak pengiriman CPO bulan September 2014 di Malaysia Derivatives Exchange turun ke level RM 2.298 per metrik ton. Ini merupakan level terendah sejak Agustus 2013. Harga turun 2% dibanding akhir pekan lalu. CPO telah mencatatkan penurunan 3,6% dalam sepekan terakhir. Harga CPO pada Selasa (15/7) tidak bergerak karena pasar Malaysia tutup dalam rangka memperingati Hari Nuzulul Quran.Ibrahim, analis dan Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka mengatakan, ekspektasi melambungnya permintaan CPO pada bulan Ramadhan tidak terbukti. Saat ini, negara produsen CPO seperti Indonesia dan Malaysia sedang mengalami kelebihan cadangan. Namun, di sisi lain, negara importir seperti China, India dan Jepang justru mengerem permintaan. Sebab, ketiga negara importir itu telah mengamankan stok mereka.“China, India dan Jepang telah mengantisipasi stok CPO untuk memperingati serangkaian hari raya. Selain itu, mengantisipasi cuaca ekstrim akibat Badai El Nino,” jelas Ibrahim.Ibrahim bilang, harga CPO kesulitan menanjak karena sentimen negatif yang menyelimuti CPO cukup banyak. Harga kedelai saat ini relatif lebih murah. Sebab, di Amerika Serikat (AS) sedang berlangsung panen kedelai. Kondisi ini mengakibatkan pengguna CPO beralih ke kedelai. Sentimen lainnya berupa kekhawatiran Badai El Nino belum terbukti. Pasalnya, cuaca saat ini tergolong pancaroba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie