JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit terus mengalami kenaikan sejak akhir tahun 2009 sampai akhir pekan Kemarin. "Harga jual FOB (free on board) di Pelabuhan Belawan sudah US$ 765 per ton," kata Max Ramajaya, pengurus bidang pemasaran Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) kepada KONTAN.(9/1). Max menjelaskan, harga minyak sawit atau CPO (crude palm oil) meningkat karena kenaikan harga minyak nabati dari jenis lainnya seperti minyak kedelai. "Namun berapa prediksi kenaikan lagi sulit saya jelaskan," jelas Max. Di bursa komoditi Malaysia harga CPO mengalami kenaikan semenjak Oktober lalu. Harga pada bulan Oktober baru US$ 653 per ton kemudian naik menjadi US$ 728 per ton, pada transaksi Desember harganya naik menjadi US$ 776 per ton. Kenaikannya kemudian masih terjadi di pekan pertama Januari menjadi US$ 802 per ton. Max memperkirakan kenaikan harga masih akan terus terjadi tetapi dirinya tidak bisa memastikan berapa kenaikannya. Ia menyebutkan, alasan kenaikan dari sisi produksi adalah terjadinya penurunan produksi minyak sekitar 10% bulan ini. Sebelumnya, potensi kenaikan harga CPO ini pernah disampaikan oleh Joko Supriyono, Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). Menurutnya, tren kenaikan harga CPO terjadi karena terjadi peningkatan permintaan dari China dan India ."Permintaan mengalami kenaikan," jelasnya. Adanya kenaikan harga CPO dunia tersebut juga memaksa harga minyak goreng terkerek naik. Hal ini menurut Max hal yang lumrah, namun kenaikan harga minyak goreng menurutnya juga dipicu oleh penghapusan PPn DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah). "Karena dalam APBN 2010 tidak ada lagi subsidi PPn untuk minyak goreng curah itu," jelasnya. Dengan hilangnya subsidi pemerintah tersebut, mengakibatkan harga minyak goreng curah kembali ikut naik di Januari 2010 ini sebanyak 10%.
Harga CPO Naik, Harga Minyak Goreng Bakal Terkerek
JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit terus mengalami kenaikan sejak akhir tahun 2009 sampai akhir pekan Kemarin. "Harga jual FOB (free on board) di Pelabuhan Belawan sudah US$ 765 per ton," kata Max Ramajaya, pengurus bidang pemasaran Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) kepada KONTAN.(9/1). Max menjelaskan, harga minyak sawit atau CPO (crude palm oil) meningkat karena kenaikan harga minyak nabati dari jenis lainnya seperti minyak kedelai. "Namun berapa prediksi kenaikan lagi sulit saya jelaskan," jelas Max. Di bursa komoditi Malaysia harga CPO mengalami kenaikan semenjak Oktober lalu. Harga pada bulan Oktober baru US$ 653 per ton kemudian naik menjadi US$ 728 per ton, pada transaksi Desember harganya naik menjadi US$ 776 per ton. Kenaikannya kemudian masih terjadi di pekan pertama Januari menjadi US$ 802 per ton. Max memperkirakan kenaikan harga masih akan terus terjadi tetapi dirinya tidak bisa memastikan berapa kenaikannya. Ia menyebutkan, alasan kenaikan dari sisi produksi adalah terjadinya penurunan produksi minyak sekitar 10% bulan ini. Sebelumnya, potensi kenaikan harga CPO ini pernah disampaikan oleh Joko Supriyono, Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). Menurutnya, tren kenaikan harga CPO terjadi karena terjadi peningkatan permintaan dari China dan India ."Permintaan mengalami kenaikan," jelasnya. Adanya kenaikan harga CPO dunia tersebut juga memaksa harga minyak goreng terkerek naik. Hal ini menurut Max hal yang lumrah, namun kenaikan harga minyak goreng menurutnya juga dipicu oleh penghapusan PPn DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah). "Karena dalam APBN 2010 tidak ada lagi subsidi PPn untuk minyak goreng curah itu," jelasnya. Dengan hilangnya subsidi pemerintah tersebut, mengakibatkan harga minyak goreng curah kembali ikut naik di Januari 2010 ini sebanyak 10%.