JAKARTA. Harga kontrak crude palm oil (CPO) reli ke level tertinggi dalam lima pekan. Siang tadi, harga kontrak CPO untuk pengantaran Maret naik 2,2% menjadi 2.483 ringgit atau US$ 810 per metrik ton di Malaysia Derivatives Exchange. Ini merupakan level tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 20 November lalu. Pada pukul 15.33 waktu Kuala Lumpur, kontrak harga CPO diperdagangkan di posisi 2.480 ringgit. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, penurunan harga CPO sudah mencapai 22%. Kenaikan harga CPO terpicu spekulasi adanya penurunan produksi CPO. Selain itu, pelaku pasar juga memprediksi, tingkat pengiriman CPO ke luar negeri mencatatkan peningkatan. "Peningkatan ekspor CPO turut mengerek harga CPO. Apalagi, tingkat produksi juga diramal turun," jelas Ryan Long, vice president of futures and options OSK Investment Bank Bhd di Kuala Lumpur. Catatan saja, harga CPO sudah melaju 12% sejak menyentyk level terendah dalam tiga tahun terakhir di posisi 2.217 ringgit pada 13 Desember lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga CPO reli ke level tertinggi lima pekan
JAKARTA. Harga kontrak crude palm oil (CPO) reli ke level tertinggi dalam lima pekan. Siang tadi, harga kontrak CPO untuk pengantaran Maret naik 2,2% menjadi 2.483 ringgit atau US$ 810 per metrik ton di Malaysia Derivatives Exchange. Ini merupakan level tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 20 November lalu. Pada pukul 15.33 waktu Kuala Lumpur, kontrak harga CPO diperdagangkan di posisi 2.480 ringgit. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, penurunan harga CPO sudah mencapai 22%. Kenaikan harga CPO terpicu spekulasi adanya penurunan produksi CPO. Selain itu, pelaku pasar juga memprediksi, tingkat pengiriman CPO ke luar negeri mencatatkan peningkatan. "Peningkatan ekspor CPO turut mengerek harga CPO. Apalagi, tingkat produksi juga diramal turun," jelas Ryan Long, vice president of futures and options OSK Investment Bank Bhd di Kuala Lumpur. Catatan saja, harga CPO sudah melaju 12% sejak menyentyk level terendah dalam tiga tahun terakhir di posisi 2.217 ringgit pada 13 Desember lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News