JAKARTA. Rontoknya harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) memaksa PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) mengerem penggunaan belanja modal alias capital expenditure (capex). Direktur Utama DSNG Djojo Boentoro mengatakan, perusahaan hanya akan membelanjakan capex antara US$ 40 juta hingga US$ 50 juta pada tahun ini. Jumlah tersebut lebih rendah ketimbang rencana awal, yaitu US$ 70 juta hingga US$ 80 juta. Belanja modal tahun ini akan digunakan untuk pembangunan pabrik dan penanaman kebun. Djojo mengakui, DSNG memperlambat penanaman baru. Meski begitu, ia mengklaim, sejumlah proyek tetap akan berjalan sesuai rencana. "Proyek tidak boleh ditunda, karena itu mahal," ujarnya, Rabu, (2/9).
Harga CPO rontok, DSNG mengerem belanja modal
JAKARTA. Rontoknya harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) memaksa PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) mengerem penggunaan belanja modal alias capital expenditure (capex). Direktur Utama DSNG Djojo Boentoro mengatakan, perusahaan hanya akan membelanjakan capex antara US$ 40 juta hingga US$ 50 juta pada tahun ini. Jumlah tersebut lebih rendah ketimbang rencana awal, yaitu US$ 70 juta hingga US$ 80 juta. Belanja modal tahun ini akan digunakan untuk pembangunan pabrik dan penanaman kebun. Djojo mengakui, DSNG memperlambat penanaman baru. Meski begitu, ia mengklaim, sejumlah proyek tetap akan berjalan sesuai rencana. "Proyek tidak boleh ditunda, karena itu mahal," ujarnya, Rabu, (2/9).