KUALA LUMPUR. Harga crude palm oil (CPO) kembali ditransaksikan menurun untuk hari kedua. Bahkan, penurunannya pada hari ini (27/9) merupakan yang terendah dalam dua tahun terakhir. Data Bloomberg menunjukkan, harga kontrak CPO untuk pengantaran Desember merosot hingga 1,8% menjadi 2.569 ringgit atau US$ 836 per metrik ton di Malaysia Derivatives Exchange. Ini merupakan level harga terendah untuk kontrak yang paling aktif diperdagangkan sejak September 2010 lalu. Penurunan harga CPO ini terkait dengan kecemasan investor mengenai prediksi membludaknya cadangan CPO di Malaysia. Menurut Dorab Mistry, director Godrej International Ltd pada 23 September lalu meramal, cadangan CPO di Malaysia akan terus meningkat pada Oktober, November, dan Desember. Mistry juga menyebut, pada Januari 2013 nanti, cadangan CPO di Malaysia bisa mencapai rekor tertingginya sebanyak 3 juta ton. "Pasar CPO saat ini tengah tertekan. Pelaku pasar memprediksi, produksi CPO di kawasan Penunsula Malaysia menunjukkan kenaikan lebih dari 40% pada 25 hari pertama bulan ini. Produksi CPO pada September akan naik lagi seiring kembalinya pekerja dari liburan Lebaran pada Agustus lalu," jelas Ryan Long, vice president of futures and options OSK Investment Bank Bhd.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga CPO sentuh level terendah dalam dua tahun
KUALA LUMPUR. Harga crude palm oil (CPO) kembali ditransaksikan menurun untuk hari kedua. Bahkan, penurunannya pada hari ini (27/9) merupakan yang terendah dalam dua tahun terakhir. Data Bloomberg menunjukkan, harga kontrak CPO untuk pengantaran Desember merosot hingga 1,8% menjadi 2.569 ringgit atau US$ 836 per metrik ton di Malaysia Derivatives Exchange. Ini merupakan level harga terendah untuk kontrak yang paling aktif diperdagangkan sejak September 2010 lalu. Penurunan harga CPO ini terkait dengan kecemasan investor mengenai prediksi membludaknya cadangan CPO di Malaysia. Menurut Dorab Mistry, director Godrej International Ltd pada 23 September lalu meramal, cadangan CPO di Malaysia akan terus meningkat pada Oktober, November, dan Desember. Mistry juga menyebut, pada Januari 2013 nanti, cadangan CPO di Malaysia bisa mencapai rekor tertingginya sebanyak 3 juta ton. "Pasar CPO saat ini tengah tertekan. Pelaku pasar memprediksi, produksi CPO di kawasan Penunsula Malaysia menunjukkan kenaikan lebih dari 40% pada 25 hari pertama bulan ini. Produksi CPO pada September akan naik lagi seiring kembalinya pekerja dari liburan Lebaran pada Agustus lalu," jelas Ryan Long, vice president of futures and options OSK Investment Bank Bhd.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News