KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit arau crude palm oil (CPO) naik ke level yang paling tinggi dalam lebih dari sebulan ini. Gangguan cuaca ditengarai menjadi penyebab terganggunya panenan CPO. Harga kontrak CPO untuk pengiriman Desember, kontrak yang paling aktif diperdagangkan, tersurung naik sebesar 4% menjadi 2.733 ringgit per ton atau setara dengan US$ 880 per ton. Angka tersebut merupakan yang paling tinggi sejak kontrak diperdagangkan pada 17 Juni 2010 lalu. "Cuaca masih menjadi masalah dan kemungkinan akan tetap seperti ini untuk beberapa waktu ke depan,' kata Ryan Long, Dealer OSK Investment Bank Bhd. di Kuala Lumpur, SEnin (20/9). Harga CPO ini telah melonjak 19% dari titik terendahnya dalam delapan bulan terakhir pada 7 Juli 2010 lalu ditengah spekulasi permintaan CPO akan menggeliat di sejumlah negara Asia karena sejumlah perayaan besar. Selain itu, panenan CPO di Indonesia dan Malaysia juga diprediksi akan terganggu pada bulan November dan Desember mendatang karena La Nina menyebabkan banjir di dua negara penghasil CPO ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga CPO sentuh level tertinggi dalam sebulan
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit arau crude palm oil (CPO) naik ke level yang paling tinggi dalam lebih dari sebulan ini. Gangguan cuaca ditengarai menjadi penyebab terganggunya panenan CPO. Harga kontrak CPO untuk pengiriman Desember, kontrak yang paling aktif diperdagangkan, tersurung naik sebesar 4% menjadi 2.733 ringgit per ton atau setara dengan US$ 880 per ton. Angka tersebut merupakan yang paling tinggi sejak kontrak diperdagangkan pada 17 Juni 2010 lalu. "Cuaca masih menjadi masalah dan kemungkinan akan tetap seperti ini untuk beberapa waktu ke depan,' kata Ryan Long, Dealer OSK Investment Bank Bhd. di Kuala Lumpur, SEnin (20/9). Harga CPO ini telah melonjak 19% dari titik terendahnya dalam delapan bulan terakhir pada 7 Juli 2010 lalu ditengah spekulasi permintaan CPO akan menggeliat di sejumlah negara Asia karena sejumlah perayaan besar. Selain itu, panenan CPO di Indonesia dan Malaysia juga diprediksi akan terganggu pada bulan November dan Desember mendatang karena La Nina menyebabkan banjir di dua negara penghasil CPO ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News