Harga CPO sentuh level tertinggi dua pekan



KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) sentuh level tertinggi dalam dua pekan. Spekulasi stok dan produksi di Malaysia bakal terpangkas bulan ini, menjadi pemicu laju harga minyak nabati ini.Kontrak CPO untuk pengiriman April di Malaysia Derivatives Exchange sempat melejit 1,3% ke RM 3.171 atau setara US$ 1.047 per metrik ton. Ini level tertinggi sejak 25 Januari. Kontrak yang sama mengakhiri sesi perdagangan pagi di posisi RM 3.156 per metrik ton.Akhir pekan lalu (10/2), Malaysian Palm Oil Board melaporkan, stok minyak sawit Malaysia surut 2,4% menjadi 2,01 juta ton per Januari. Ini merupakan penurunan untuk bulan yang keempat. Pada Desember lalu, stok tercatat di level 2,06 juta ton.

Data lainnya menunjukkan, produksi Malaysia turun 13,9% menjadi 1,29 juta ton, dan ekspor surut 13,2% menjadi 1,38 juta ton.Ivy Ng, analis CIMB Group Holdings Bhd. memperkirakan, stok akan turun 5% menjadi 1,9 juta ton pada akhir Februari mendatang, karena penurunan angka produksi mengalahkan penurunan ekspor. "Kami ekspektasikan, produksi akan turun 5% dari bulan ke bulan karena faktor musiman," imbuhnya.Analis RHB Capital Bhd. Hoe Lee Leng menambahkan, Januari dan Februari adalah musim produksi rendah untuk minyak sawit. Permintaan yang melambat pasca puncak perayaan tahun baru, akan kembali menguat karena bakal terjadi kekurangan pasokan untuk minyak kedelai dan minyak biji-bijian lainnya. "Harga CPO akan tertopang oleh penguatan harga kedelai. Harga minyak kedelai akan naik karena produksi di Amerika Latin terancam cuaca kering, dan penanaman kedelai baru kurang potensial di AS lantaran lebih menguntungkan menanam jagung," ujar analis UOB Kay Hian Holdings Ltd. dalam laporan yang dirilis hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini