Harga CPO stagnan terimbas fluktuasi minyak



JAKARTA. Beragam katalis yang mempengaruhi pergerakan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di pasar global saat ini terlihat jelas pada stagnansi harga.

Mengutip Bloomberg, Selasa (6/6) pukul 17.00 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Agustus 2017 di Malaysia Derivative Exchange stagnan di level RM 2.499 per metrik ton atau sama dengan hari sebelumnya. Sedangkan, sepekan terakhir, harga CPO sudah rontok 0,19%.

Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan, ada dua katalis yang saat ini menjadi beban utama bagi CPO. Pertama, fluktuasi harga minyak mentah imbas dari ketegangan diplomasi di Timur Tengah ikut menekan harga komoditas energi termasuk CPO.


Kedua, penguatan ringgit Malaysia terhadap dollar AS ikut memicu harga CPO terhitung mahal di pasaran. Efeknya pelaku pasar jelas lebih memilih komoditas substitusi seperti minyak kedelai.

Peluang ringgit untuk lanjut menguat masih terbuka lebar mengingat saat ini pasar sedang pesimis memandang peluang kenaikan The Fed Fund Rate pada pertengahan bulan nanti. Salah satu beban terbesar adalah gejolak politik di AS dan keraguan pasar akan kepimpinan dan kemampuan Donald Trump dalam kebijakan ekonomi AS ke depannya.

“Untuk sementara faktor ini membuat harga tertahan,” ujar Agus. Walau memang ada katalis positif yang membuat harga CPO mampu bertahan unggul. Laporan Intertek Testing Service menunjukkan ekspor CPO Malaysia Mei 2017 naik 16,02% ke level 1.306.374 ton atau lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang hanya 1.125.942 ton.

Sejalan, Societe Generale de Surveillance mencatatkan pengiriman CPO Malaysia Mei 2017 naik 15,41% menjadi 1.310.320 ton dibanding bulan sebelumnya. “Artinya memang sedang terjadi kenaikan permintaan di pasar global terutama selama bulan Ramadan dan jelang Hari Raya Idul Fitri,” imbuh Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini