Harga CPO sulit bangkit dari tren bearish



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren harga crude palm oil (CPO) diprediksi masih akan tertekan, seiring belum ada sentimen positif yang bisa mendorong pergerakan harga ke level positif.

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengungkapkan, bahwa dari pergerakan harga CPO beberapa waktu terakhir menunjukkan masih dalam tren bearish atau melemah. Hal ini dilihat dari pola yang terbentuk seperti higher low dan lower high.

"Sehingga, dari analisis teknikal masih cenderung dalam kondisi dapat menguji di wilayah support lagi," jelas Yudi kepada Kontan.co.id, Jumat (3/5).


Selanjutnya, secara fundamental harga CPO masih tertekan pada jumlah permintaan dan rencana Uni Eropa yang berencana mengganti konsumsi minyak kelapa sawitnya menjadi minyak nabati.

"Apalagi, Eropa merupakan negara dengan permintaan CPO tertinggi dibandingkan negara-negara lain seperti India, Amerika Serikat (AS) atau China," jelasnya.

Untuk itu, Yudi menilai kedua sentimen tersebut sangat mempengaruhi prospek pergerakan harga CPO ke depan, khususnya sentimen permintaan CPO. Ditambah lagi, rilis data ekonomi di beberapa negara seperti Jepang, China dan AS cukup berfariasi.

"Kita tahu, meskipun AS berhasil membukukan PDB kuartal I-2019 mencapai 3,2%, namun secara keseluruhan belum terlalu baik. Sehingga, itu juga membuat permintaan terhadap CPO mengalami pelemahan," ungkapnya.

Secara teknikal, Yudi menilai posisi stochastic masih berada di atas kondisi netral, hal ini sekaligus mencerminkan bahwa potensi kenaikan yang terjadi cenderung terbatas.

Sedangkan untuk MACD kondisinya masih cenderung bervariasi dan memungkinkan untuk menguat, namun secara keseluruhan masih mengindikasikan penurunan.

Adapun dilihat dari indikator moving average masih netral, dengan kecenderungan swing atau membentuk pola arranging atau high low-nya terbatas.

Untuk level support, Yudi memperkirakan berada di kisarang RM 1.950 per metrik ton, RM 1.900 per metrik ton, dan RM 1.836 per metrik ton.

Sedangkan untuk kisaran resistance yakni RM 2.100 per metrik ton, RM 2.125 per metrik ton dan RM 2.160 per metrik ton.

"Bagi investor, saya sarankan untuk sell on rally baik itu saat menyentuh level resistance," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto