JAKARTA. Kabar buruk kembali melanda sektor komoditas unggulan Indonesia. Kali ini, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memproyeksi, ekspor crude palm oil (CPO) dan turunan bulan Agustus dan September akan mengalami stagnasi. “Pasar CPO diprediksi relatif stagnan sepanjang Agustus dan September,” kata Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif GAPKI dalam laporannya yang diterima KONTAN, Selasa (20/8). Ia menjelaskan, penurunan permintaan menjadi alasan penurunan proyeksi ekspor CPO, terutama dari India dan juga China sebagai pembeli utama CPO. Selain dari sisi permintaan, stagnasi pasar CPO terjadi karena naiknya pasokan CPO Indonesia dan Malaysia, selaku negara produsen utama CPO dunia. Karena pasar stagnan, harga CPO dan turunan diproyeksikan sulit untuk naik.
Harga CPO sulit untuk bangkit
JAKARTA. Kabar buruk kembali melanda sektor komoditas unggulan Indonesia. Kali ini, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memproyeksi, ekspor crude palm oil (CPO) dan turunan bulan Agustus dan September akan mengalami stagnasi. “Pasar CPO diprediksi relatif stagnan sepanjang Agustus dan September,” kata Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif GAPKI dalam laporannya yang diterima KONTAN, Selasa (20/8). Ia menjelaskan, penurunan permintaan menjadi alasan penurunan proyeksi ekspor CPO, terutama dari India dan juga China sebagai pembeli utama CPO. Selain dari sisi permintaan, stagnasi pasar CPO terjadi karena naiknya pasokan CPO Indonesia dan Malaysia, selaku negara produsen utama CPO dunia. Karena pasar stagnan, harga CPO dan turunan diproyeksikan sulit untuk naik.