Harga CPO terancam terkoreksi



JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) masih rentan koreksi meski tren pergerakan positif. Kenaikan produksi CPO usai efek badai El Nino menjadi ancaman bagi laju harga.

Berdasarkan survei Bloomberg, cadangan CPO Indonesia kemungkinan akan turun 4,4% menjadi 1,72 juta ton pada bulan Juli dibanding bulan sebelumnya. Ekspor CPO diprediksi meningkat 6,7% menjadi 1,9 juta metrik ton. Angka tersebut akan menjadi yang tertinggi sejak April. Tetapi output kemungkinan naik 0,5% menjadi 2,7 juta ton.

Wahyu Tri Wibowo, analis PT Central Capital Futures memaparkan, panen kelapa sawit diprediksi kembali membaik seiring dengan berakhirnya El Nino. Sedikit pemulihan sudah terlihat di Sumatera Utama pada bulan Juli dimana tandan buah segar yang siap dipanen pada kuartal keempat tahun ini meningkat.


"Meski tertekan oleh El Nino, produksi CPO tahun 2016 masih lebih baik dibanding tahun lalu. Namun secara keseluruhan, potensi penguatan harga masih cukup terbuka meski ancaman koreksi juga ada," kata Wahyu.

Mengutip Bloomberg, Jumat (19/8) harga CPO kontrak pengiriman November 2016 di Malaysia Derivative Exchange menguat tipis 0,15% ke level RM 2.580 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. CPO mencatat kenaikan mingguan selama tiga pekan beruntun dan menanjak 3,6% sepekan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie