KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) kembali terdampar di level terendah. Memanasnya konflik perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China, serta ketidakpastian ekspor Eropa membuat harga komoditas perkebunan ini terus tertekan setelah Ramadan. Dalam sepekan terakhir, harga CPO turun 3,05%. Pada perdagangan hari ini, Rabu (20/6) pukul 17.00 WIB, harga CPO kontrak pengiriman September 2018 di Malaysian Derivative Exchange terus merosot ke posisi RM 2.260 per metrik ton atau turun 0,13% dari harga di hari sebelumnya. Ini merupakan level harga terendah CPO sepanjang tahun ini, bahkan sejak September 2016. Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim, mengatakan, sejatinya tren harga CPO sejak awal tahun terus menurun. Terutama, setelah konflik tarif dagang oleh AS kepada sejumlah negara, termasuk China. "Saat ini, harga CPO diselimuti dua persoalan besar yaitu perang dagang dan ekspor Eropa yang tidak pasti," ujar Ibrahim, Rabu (20/6).
Harga CPO terdampar ke level terendah sejak 2016
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) kembali terdampar di level terendah. Memanasnya konflik perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China, serta ketidakpastian ekspor Eropa membuat harga komoditas perkebunan ini terus tertekan setelah Ramadan. Dalam sepekan terakhir, harga CPO turun 3,05%. Pada perdagangan hari ini, Rabu (20/6) pukul 17.00 WIB, harga CPO kontrak pengiriman September 2018 di Malaysian Derivative Exchange terus merosot ke posisi RM 2.260 per metrik ton atau turun 0,13% dari harga di hari sebelumnya. Ini merupakan level harga terendah CPO sepanjang tahun ini, bahkan sejak September 2016. Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim, mengatakan, sejatinya tren harga CPO sejak awal tahun terus menurun. Terutama, setelah konflik tarif dagang oleh AS kepada sejumlah negara, termasuk China. "Saat ini, harga CPO diselimuti dua persoalan besar yaitu perang dagang dan ekspor Eropa yang tidak pasti," ujar Ibrahim, Rabu (20/6).