JAKARTA. Perlambatan ekonomi China merontokkan harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO). Mengutip Bloomberg, Rabu (7/1) pukul 15.22 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Maret 2016 di Malaysia Derivatives Exchange turun 1,35% dari hari sebelumnya menjadi RM 2.415 atau setara US$ 550,55 per metrik ton. Kepala Divisi Riset dan Analisis PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra bilang, harga minyak sawit terimbas sentimen perlambatan ekonomi China yang masih berlanjut pada awal tahun ini. Sebab, perlambatan ekonomi Tiongkok bakal mengurangi permintaan CPO di pasar global. "Meski begitu, tren tidak turun, masih konsolidasi," ungkapnya, Kamis (7/1). Menurut Ariston, efek badai El Nino yang terjadi tahun lalu masih mungkin menyokong harga CPO. Produksi minyak sawit di negara produsen terbesar berpotensi turun akibat kekeringan lahan.
Harga CPO tergerus isu China
JAKARTA. Perlambatan ekonomi China merontokkan harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO). Mengutip Bloomberg, Rabu (7/1) pukul 15.22 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Maret 2016 di Malaysia Derivatives Exchange turun 1,35% dari hari sebelumnya menjadi RM 2.415 atau setara US$ 550,55 per metrik ton. Kepala Divisi Riset dan Analisis PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra bilang, harga minyak sawit terimbas sentimen perlambatan ekonomi China yang masih berlanjut pada awal tahun ini. Sebab, perlambatan ekonomi Tiongkok bakal mengurangi permintaan CPO di pasar global. "Meski begitu, tren tidak turun, masih konsolidasi," ungkapnya, Kamis (7/1). Menurut Ariston, efek badai El Nino yang terjadi tahun lalu masih mungkin menyokong harga CPO. Produksi minyak sawit di negara produsen terbesar berpotensi turun akibat kekeringan lahan.