KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) terjungkal ke level terendah tujuh bulan terakhir. Kontrak CPO untuk pengiriman Agustus di Malaysia Derivatives Exchange sempat terbabat 1,8% ke level RM 2.896 atau setara US$ 910 per metrik ton. Itu level terendah sejak 25 Oktober silam. Selanjutnya, kontrak yang sama mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 2.898 per metrik ton.Harga minyak nabati melorot, sebab pasar berspekulasi, hasil panen kedelai di Amerika Serikat bakal melonjak berkat dukungan musim hujan. Suplai kedelai yang berlebih akan menyebabkan harganya jatuh. Nah, koreksi harga kedelai bisa ikut menyeret harga minyak sawit, karena merupakan produk substitusi.Sebelumnya, sentimen di pasar komoditas juga sudah lesu, karena investor mencemaskan krisis di Eropa bakal kian memburuk. Ini terjadi, lantaran Moody's memangkas peringkat utang Spanyol sebanyak tiga level dari A3 menjadi Baa3. Perlambatan ekonomi dikhawatirkan menyurukan permintaan CPO.Chandran Sinnasamy, kepala trader di LT Internasional (M) Sdn. menilai, jebloknya harga minyak sawit hari ini, terutama karena ekspektasi hujan yang akan terjadi di lahan penanaman kedelai di AS. "Adapun, krisis ekonomi Eropa dan antisipasi pemilu Yunani jadi alasan utama rontoknya harga CPO seminggu terakhir ini," ulasnya, Kamis (14/6).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga CPO terjungkal ke level terendah 7 bulan
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) terjungkal ke level terendah tujuh bulan terakhir. Kontrak CPO untuk pengiriman Agustus di Malaysia Derivatives Exchange sempat terbabat 1,8% ke level RM 2.896 atau setara US$ 910 per metrik ton. Itu level terendah sejak 25 Oktober silam. Selanjutnya, kontrak yang sama mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 2.898 per metrik ton.Harga minyak nabati melorot, sebab pasar berspekulasi, hasil panen kedelai di Amerika Serikat bakal melonjak berkat dukungan musim hujan. Suplai kedelai yang berlebih akan menyebabkan harganya jatuh. Nah, koreksi harga kedelai bisa ikut menyeret harga minyak sawit, karena merupakan produk substitusi.Sebelumnya, sentimen di pasar komoditas juga sudah lesu, karena investor mencemaskan krisis di Eropa bakal kian memburuk. Ini terjadi, lantaran Moody's memangkas peringkat utang Spanyol sebanyak tiga level dari A3 menjadi Baa3. Perlambatan ekonomi dikhawatirkan menyurukan permintaan CPO.Chandran Sinnasamy, kepala trader di LT Internasional (M) Sdn. menilai, jebloknya harga minyak sawit hari ini, terutama karena ekspektasi hujan yang akan terjadi di lahan penanaman kedelai di AS. "Adapun, krisis ekonomi Eropa dan antisipasi pemilu Yunani jadi alasan utama rontoknya harga CPO seminggu terakhir ini," ulasnya, Kamis (14/6).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News