JAKARTA. Pelemahan ringgit Malaysia dan rencana China menggenjot impor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menopang harga minyak sawit. Mengutip Bloomberg, Rabu (2/11) pukul 15.34 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Januari 2017 di Malaysia Derivative Exchange naik 0,36% dibanding hari sebelumnya ke level RM 2.742 per metrik ton. Namun, sepekan terakhir, harga CPO tercatat turun 1,93%. Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures menjelaskan, pelemahan ringgit Malaysia berhasil mendongkrak pergerakan harga CPO. Sebab, dengan harga jual yang lebih rendah, minyak sawit menjadi lebih menarik bagi pelaku pasar. Itu sebabnya, kenaikan masih terjadi meski di tengah penurunan harga minyak mentah. Biasanya pergerakan harga minyak menyetir harga komoditas energi lainnya.
Harga CPO terkerek rencana impor China
JAKARTA. Pelemahan ringgit Malaysia dan rencana China menggenjot impor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menopang harga minyak sawit. Mengutip Bloomberg, Rabu (2/11) pukul 15.34 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Januari 2017 di Malaysia Derivative Exchange naik 0,36% dibanding hari sebelumnya ke level RM 2.742 per metrik ton. Namun, sepekan terakhir, harga CPO tercatat turun 1,93%. Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures menjelaskan, pelemahan ringgit Malaysia berhasil mendongkrak pergerakan harga CPO. Sebab, dengan harga jual yang lebih rendah, minyak sawit menjadi lebih menarik bagi pelaku pasar. Itu sebabnya, kenaikan masih terjadi meski di tengah penurunan harga minyak mentah. Biasanya pergerakan harga minyak menyetir harga komoditas energi lainnya.