KUALA LUMPUR. Hari ini, harga minyak sawit mentah alias CPO menguat karena spekulasi harga kedelai dan jagung sebagai pesaing minyak sawit, mungkin melanjutkan relinya. CPO dan kedelai paling banyak digunakan untuk bahan makanan dan biofuel. Hingga pukul 14.20 WIB, CPO untuk kontrak pengiriman April 2011 naik 0,43% dari US$ 1.190,9 per ton, ke level US$ 1.195,96 per ton.Saat ini, harga jagung di Chicago Board of Trade sudah menyentuh level tertingginya dalam 29 bulan terakhir. Sementara, kedelai di pekan lalu mengalami kenaikan mingguan terbesar dalam enam pekan terakhir karena kekhawatiran seretnya cadangan di AS. Departemen pertanian AS memangkas estimasi produksi tanaman kedelai 1,4%, dan memprediksi cadangan dalam negeri akan turun 4,2% dari permintaan. Sementara, Interfek Surveyor menunjukkan adanya peningkatan permintaan CPO, yang tercermin dari kenaikan ekspor Malaysia 3,7% dalam 15 hari pertama di Januari dibanding periode yang sama pada Desember. Analis Phillip Futures Pte., Chung Yang mengatakan, harga CPO juga kemungkinan akan terpengaruh fluktuasi di pasar keuangan. Selain itu, pasar juga menunggu rilis laporan pendapatan beberapa perusahaan AS di minggu ini.
Harga CPO terkerek spekulasi reli kedelai dan jagung
KUALA LUMPUR. Hari ini, harga minyak sawit mentah alias CPO menguat karena spekulasi harga kedelai dan jagung sebagai pesaing minyak sawit, mungkin melanjutkan relinya. CPO dan kedelai paling banyak digunakan untuk bahan makanan dan biofuel. Hingga pukul 14.20 WIB, CPO untuk kontrak pengiriman April 2011 naik 0,43% dari US$ 1.190,9 per ton, ke level US$ 1.195,96 per ton.Saat ini, harga jagung di Chicago Board of Trade sudah menyentuh level tertingginya dalam 29 bulan terakhir. Sementara, kedelai di pekan lalu mengalami kenaikan mingguan terbesar dalam enam pekan terakhir karena kekhawatiran seretnya cadangan di AS. Departemen pertanian AS memangkas estimasi produksi tanaman kedelai 1,4%, dan memprediksi cadangan dalam negeri akan turun 4,2% dari permintaan. Sementara, Interfek Surveyor menunjukkan adanya peningkatan permintaan CPO, yang tercermin dari kenaikan ekspor Malaysia 3,7% dalam 15 hari pertama di Januari dibanding periode yang sama pada Desember. Analis Phillip Futures Pte., Chung Yang mengatakan, harga CPO juga kemungkinan akan terpengaruh fluktuasi di pasar keuangan. Selain itu, pasar juga menunggu rilis laporan pendapatan beberapa perusahaan AS di minggu ini.