KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) terkoreksi lantaran aksi profit taking. Kontrak CPO untuk pengiriman April di Malaysia Derivatives Exchange terpangkas 0,6% ke level RM 3.135 atau setara US$ 1.042 per metrik ton, sebelum menutup sesi pagi di RM 3.153 per metrik ton.Minyak sawit tergelincir setelah melejit 2,3%, kemarin. Ini merupakan kenaikan tertajam dalam enam pekan terakhir. "Ada profit taking setelah harga rebound tajam," kata Donny Khor, senior vice president for futures and options di OSK Holdings Bhd., di Kuala Lumpur.Kemarin, harga CPO menanjak setelah survei menunjukkan stok minyak sawit di Malaysia per Januari mungkin turun ke posisi terendah dalam lima bulan. Survei analis yang digelar Bloomberg memprediksi, stok surut 2,4% menjadi 1,99 juta ton. Jumlah stok di bawah 2 juta ini merupakan yang pertama kali sejak Agustus lalu. Sementara, produksi minyak sawit juga diperkirakan turun 13% menjadi 1,3 juta ton. Ini yang terendah sejak Februari 2011. Malaysian Palm Oil Board dijadwalkan mempublikasikan kedua data tersebut, besok.Khor memperkirakan, harga CPO mungkin akan diperdagangkan di kisaran RM 3.000 - RM 3.200, sebelum konferensi Palm and Lauric Oils Conference & Exhibition Price Outlook digelar pada 5 Maret. Konferensi itu akan memberikan sinyal bagi trader terkait proyeksi pergerakan harga selanjutnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga CPO terpangkas karena aksi profit taking
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) terkoreksi lantaran aksi profit taking. Kontrak CPO untuk pengiriman April di Malaysia Derivatives Exchange terpangkas 0,6% ke level RM 3.135 atau setara US$ 1.042 per metrik ton, sebelum menutup sesi pagi di RM 3.153 per metrik ton.Minyak sawit tergelincir setelah melejit 2,3%, kemarin. Ini merupakan kenaikan tertajam dalam enam pekan terakhir. "Ada profit taking setelah harga rebound tajam," kata Donny Khor, senior vice president for futures and options di OSK Holdings Bhd., di Kuala Lumpur.Kemarin, harga CPO menanjak setelah survei menunjukkan stok minyak sawit di Malaysia per Januari mungkin turun ke posisi terendah dalam lima bulan. Survei analis yang digelar Bloomberg memprediksi, stok surut 2,4% menjadi 1,99 juta ton. Jumlah stok di bawah 2 juta ini merupakan yang pertama kali sejak Agustus lalu. Sementara, produksi minyak sawit juga diperkirakan turun 13% menjadi 1,3 juta ton. Ini yang terendah sejak Februari 2011. Malaysian Palm Oil Board dijadwalkan mempublikasikan kedua data tersebut, besok.Khor memperkirakan, harga CPO mungkin akan diperdagangkan di kisaran RM 3.000 - RM 3.200, sebelum konferensi Palm and Lauric Oils Conference & Exhibition Price Outlook digelar pada 5 Maret. Konferensi itu akan memberikan sinyal bagi trader terkait proyeksi pergerakan harga selanjutnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News