Harga CPO terseret jatuhnya harga kedelai



KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) tumbang ke level terendah dalam dua pekan terakhir. Koreksi ini mengkuti lemahnya harga kedelai, setelah petani mempercepat penanaman biji-bijian penghasil minyak seiring membaiknya kondisi cuaca.Pada perdagangan siang, kontrak CPO untuk pengiriman Agustus di Malaysia Derivatives Exchange tumbang hingga 1,3% ke level RM 3.343 atau setara US$ 1.110 per metrik ton. Ini level terendahnya sejak 19 Mei. Adapun, hingga pukul 5.50 sore di Jakarta, kontrak yang sama bergerak ke RM 3.340,77 per metrik ton.Cuaca kering di sebagian besar Amerika Serikat pada pekan lalu, memacu petani mempercepat penanaman kedelai yang sempat terhambat cuaca basah pada awal Mei. Kemarin, harga kedelai tercatat turun 2,2%. Ini penurunan tertajamnya lebih dari empat minggu.Analis Karvy Comtrade Ltd. Vimala Reddy menyebut, penurunan harga minyak sawit ini didorong oleh pulihnya kondisi cuaca di AS, dan bertambahnya penanaman kedelai dari minggu ke minggu.Departemen Pertanian AS menyebut, penanaman kedelai sudah mencapai 68% hingga 5 Juni kemarin, dibanding pekan sebelumnya yang baru 51%. Namun, jumlah tersebut masih di bawah penanaman tahun lalu yang mencapai 83%.Direktur Commtrendz Risk Management Services Pvt. Gnanasekar Thiagarajan memperkirakan, cuaca yang lebih kering di pekan ini di Midwest-AS, memungkinkan petani menambah penanaman kedelai."Setiap kenaikan produksi kedelai akan meningkatkan pasokan minyak kedelai, yang merupakan pengganti minyak sawit, sehingga akan berdampak buruk terhadap harga minyak sawit," imbuh Reddy.Tak hanya itu, Reddy bilang, harga minyak sawit juga tertekan karena ekspektasi produksi dari Indonesia dan Malaysia di semester kedua bakal lebih tinggi. Dewan Minyak Sawit Malaysia melaporkan, stok CPO Malaysia per April naik ke level tertinggi dalam enam bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini