KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) gagal mempertahankan penguatannya di awal pekan ini. Harganya kembali berada di bawah tekanan karena dorongan aksi ambil untung, meski diwarnai sentimen positif.

Mengutip Bursa Malaysia, Selasa (20/2) pukul 15.30 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Mei 2017 tercatat melemah 0,99% ke level RM 2.490 per metrik ton dibanding hari sebelumnya (*).

“Ini terjadi aksi profit taking karena kemarin harganya sudah naik,” ujar Faisyal, Analis PT Monex Investindo Futures kepada Kontan.

Menurutnya seharusnya harga CPO berpeluang mempertahankan penguatan karena ekspor tercatat meningkat dan ringgit juga tengah berada dalam tekanan pulihnya indeks dollar AS. Intertek Testing Services melaporkan ekspor minyak sawit mentah Malaysia periode 1-20 Februari tumbuh 8,8% ke level 791.992 metrik ton.

Kemudian mata uang ringgit juga terlihat melemah dihadapan dollar Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg, Selasa (20/2) pasangan USD/MYR terlihat menguat 0,26% ke level 3,9010. Pelemahan ringgit membuat CPO lebih murah untuk pemilik mata uang lainnya.

Faisyal menebak potensi pergerakan hari ini akan berada di kisaran RM 2.470 – RM 2.570 per metrik ton. Untuk batas atasnya titik resistance yang paling dekat berada di level RM 2.570 dan RM 2.550. Sedangkan batas bawah, titik support berada di level RM 2.470 dan RM 2.500.

(*) Berita ini diralat, dari sebelumnya tertulis pelemahan 0,2% menjadi RM 1.510 per metrik ton

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia