Harga CPO tumbang 2,1% dalam sepekan



KUALA LUMPUR. Koreksi harga minyak mentah menyeret jatuh minyak sawit atau crude palm oil (CPO) untuk hari yang ketiga. Penurunan harga minyak mengurangi daya tarik minyak nabati sebagai bahan biodiesel. Kontrak CPO untuk pengiriman September di Malaysia Derivatives Exchange mengakhiri sesi perdagangan pagi dengan turun 0,4% ke level RM 3.123 atau setara US$ 1.028 per metrik ton. Adapun, selama sepekan, CPO sudah tumbang 2,1%. Dengan begitu, koreksi minyak sawit sudah berlangsung selama empat pekan terakhir.Analis CIMB Investment Bank Bhd. Ivy Ng menyebut, penurunan harga minyak mentah menyebabkan melemahnya harga minyak sawit. Dia bilang, secara umum komoditas tumbang karena investor mengacu pada pernyataan Bernanke terkait proyeksi ekonomi AS. Juga berlanjutnya kekhawatiran di kawasan Euro sehingga berimbas ke pasar. "Investor dalam sentimen negatif," ujarnya.The Fed memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS untuk tahun ini di kisaran 2,7% hingga 3,1%, dari sebelumnya di 3,1% sampai 3,3%. Bernanke menyebut, pemulihan ekonomi lebih lambat dari yang diperkirakan.Sementara, kemarin, minyak mentah tumbang 4,6%, setelah International Energy Agency menyebut anggotanya akan melepaskan cadangan minyak mentah strategis untuk membantu gangguan pasokan dari Libya. Harga komodiats juga jatuh setelah klaim pengangguran AS dirilis nai, sementara tingkat kepercayaan konsumen tumbang.CPO pun tercatat sudah turun sebanyak 21% dari rekor tertinggi 35 bulan di RM 3.967 per metrik ton, yang tersentuh pada 10 Februari lalu. Ini terjadi lantaran prospek kenaikan suplai dari Indonesia dan Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini